Senin, 20 Mei 2019

Perpustakaan


Ngunandiko 170




Perpustakaan
(Library)

Library, traditionally, collection of books used for reading or study, or the building or room in which such a collection is kept. The word derives from the Latin liber, “book,” whereas a Latinized Greek word, bibliotheca, is the origin of the word for library in German, Russian, and the Romance lanquages (Encyclopedia Britannica).


Pada kesempatan ini “Ngunandiko” ingin membahas dan merenungkan secara singkat tentang “Perpustakaan (library)”. Tidak dapat disangkal bahwa Perpustakaan (library) itu memiliki peranan yang penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Seperti diketahui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan tentang arti, kedudukan, dan perpustakaan itu lebih kurang seperti berikut ini.

Perpustakaan
(i). Perpustakaan adalah tempat,gedung, ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya;
(ii). Perpustakaan adalah koleksi buku, majalah dan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan.

Disamping itu perpustakaan juga memiliki beberapa kedudukan dan fungsi sebagai :
(1). Acuan perpustakaan atau rujukan ;
(2). Akademik perpustakaan yang merupakan bagian dari universitas, akademi, lembaga pendidikan tinggi ;
(3). Filial perpustakaan,  yang merupakan bagian sebuah sistem perpustakaan, tetapi mempunyai dewan manajemen sendiri dan tidak dikelola sebagai sistem tersebut;
(4).  Perpustakaan keliling,  yang didatangkan dengan mobil di tempat-tempat tertentu, pada kesempatan itu para peminat dapat meminjam dan mengembalikan buku;
(5). Pusat informasi yang dibiayai oleh perseorangan, badan korporasi, perhimpunan, badan pemerintah, kelompok lain ;
(6). Koleksi khusus atau terpisah ;
(7). Perpustakaan mini, yang menyediakan buku dalam jumlah yang sangat terbatas ;
(8). Perpustakaan nasional, yang dibiayai oleh negara untuk mengumpulkan, menyiapkan, melestarikan buku, majalah, surat kabar, naskah kuno, mikrofilm, dan sebagainya;
(9). Perpustakaan umum, yang seluruhnya atau sebagian dari dananya disediakan oleh masyarakat dan penggunaannya tidak terbatas pada kelompok tertentu dan bebas digunakan oleh siapa pun (umum);

Sebagai gambaran  “Ngunandiko” ingin mengemukakan secara singkat beberapa perpustakaan di dalam maupun di luar negeri yang telah kita kenal seperti berikut ini.


Sejumlah perpustakaan sangat terkenal di dunia. Sebagian dari perpustakaan- perpustakaan itu, terkenal karena memiliki gedung yang tinggi’ a.l  “W. E. B. Du Bois Library (lk 88 meter)” di Massachusetts (Amerika Serikat) dan “Shanghai Library Institute of Scientific and Technological Information of Shanghai (lk 106 meter)”, di Shanghai (China).

(1). Perpustakaan Nasional Indonesia, Jakarta.

Belum lama ini Presiden Republik Indonesia (Jokowidodo) meresmikan gedung Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta  (Indonesia). Perpustakaan itu direnovasi pada masa pemerintahannya (2014 -2019). Jokowidodo, dalam sambutan pembukaan setelah renovasi pada tanggal 14 September 2017, menyebutnya sebagai perpustakaan dengan bangunan tertinggi di dunia, tingginya lebih dari 120 m. 

Perpustakaan Nasional, Jakarta

Seperti diketahui Perpustakaan Nasional di Jakarta didirikan pada masa penjajahan Belanda 25 April 1778, semula hanya merupakan bangunan yang  memiliki tiga lantai serta jarang dikunjungi orang, namun setelah direnovasi menjadi 27 lantai plus basement..
Di dunia ada sejumlah perpustakaan lain yang tergolong tertinggi antara lain  “W. E. B. Du Bois Library (Amerika Serikat)” dan “Shanghai Library Institute of Scientific and Technological Information of Shanghai (China)”. W.E.B. Du Bois di Massachusetts, Amerika Serikat, memiliki ketinggian 286 kaki 4 dan 1/8 inchi atau sekitar 88 meter. Sedangkan Shanghai Library Institute and Technological Information di Shanghai, China memiliki ketinggian 348 kaki atau 106 meter.

(2). The Russian State Library (RSL), Moscow.

Perpustakaan Negara Rusia (The Russian State Library) adalah perpustakaan terbesar di Moscow, Russia. Ini merupakan perpustakaan terbesar kedua di dunia. Didirikan pada tahun 1862, sebagai bagian dari Moscow Public and Rumyantsev Museum. Sejak didirikannya, Perpustakaan ini telah menerima salinan resmi dari semua publikasi yang dirilis di Rusia.
Perpustakaan Negara Rusia (The Russian State Library) ini pada awal abad ke-21 memiliki lebih dari 47 juta buku, dokumen, dan artefak. Lebih dari 800 ribu pengunjung setiap tahun, dan lebih dari 100 ribu tiket masuk baru diterbitkan. Perpustakaan Negara Rusia (The Russian State Library)  memiliki 36 ruang baca. Dan lebih dari 1500 orang dapat bekerja (membaca, menulis, meng-copy dll) dalam waktu bersamaan dengan leluasa setiap harinya. Setiap orang (orang Russia maupun orang asing) yang berumur lebih dari 14 tahun boleh memanfaatkan perpustakaan ini.
Penting bagi Perpustakaan untuk tidak hanya memperbesar koleksi-koleksinya, tetapi juga membuatnya mudah di-akses, dengan memperhatikan kelestarian edisi langka dan berharga. Digitalisasi dan penempatan bahan di perpustakaan elektronik RSL tersebut ikut menyelesaikan tugas ini. Lebih dari 90% abstraksi disertasi, buku cetak awal, dokumen dari koleksi Kartografi dan koleksi Universal, dan lebih dari 80% koleksi Musik ada di domain publik. Sementara itu akses ke dokumen ber-hak cipta hanya dimungkinkan dari tempat Perpustakaan.
Pada akhir 2014 berdasarkan keputusan Kementerian Kebudayaan Federasi Rusia, Perpustakaan Negara Rusia ditunjuk sebagai operator Perpustakaan Elektronik Nasional. Perpustakaan Elektronik Nasional adalah proyek modern yang ditujukan untuk akses bebas pembaca ke koleksi perpustakaan utama Rusia melalui sistem pencarian portal terintegrasi.
Sejak Januari 2017 RSL mulai menerima salinan setoran elektronik, publikasi cetak, dan tesis disertasi.
Perpustakaan Negara Rusia ini mengembangkan dan mencari bentuk interaksi baru dengan pembaca. Koleksi-nya yang terbaik dan paling menarik ditunjukkan di pameran. Pada tahun 2016 Perpustakaan Negara Rusia membuka ruang museum baru untuk pameran besar di “Ivanovsky Hall”. Setiap eksposisi disertai dengan ceramah dan program perjalanan. Anda juga dapat melakukan tur ke Tempat Penyimpanan Buku, Rumah Pashkov, Museum Buku dan berjalan-jalan di sekitar bangunan utama. Pada acara-acara tradisional “Library Night”,  “LibraryDay” dan “Open Doors Day” semua orang dipersilakan untuk berkenalan dengan karya Perpustakaan.

 (3). Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (Library of Congress), Washington D.C.

Perpustakaan Kongres Amerika Serikat (Library of Congress) secara de facto adalah perpustakaan nasional Amerika Serikat dan pusat riset Kongres Amerika Serikat. Perpustakaan ini menempati 3 buah gedung di Washington, D.C. Library of Congress  ini merupakan perpustakaan terbesar di dunia dari segi luas rak buku dan total koleksi buku. 
Katalog perpustakaan ini mendaftar lebih dari 32 juta judul bahan pustaka yang ditulis dalam 470 bahasa. Perpustakaan ini juga menyimpan koleksi 61 juta manuskrip, dan koleksi buku langka terbesar di Amerika Utara, termasuk naskah Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat dan Kitab Gutenberg.

(4). Perpustakaan Nasional Mesir, Cairo.

Perpustakaan Nasional Mesir di Cairo ini terkenal pula dengan nama Dar Ul Kutub. Perpustakaan  ini memiliki koleksi buku lebih dari satu juta ; ada pula koleksi manuskrip Arab terbaik dan terbesar di Mesir ; serta koleksi tulisan diatas papyrus. Beberapa manuskrip dan tulisan diatas papyrus telah disalin dan dicetak oleh perpustakaan ini, yang juga bertindak sebagai perpustakaan umum. Beberapa cabang diibukota propinsi dan kota-kota besar lain mempunyai koleksi buku-buku popular. Cabang terbesar di Aleksandria. 

(5). Perpustakaan Nasional Philipina, Manila.

Perpustakaan Nasional Philipina (The National Library of the Philippines) di Manila adalah perpustakaan nasional resmi Philipina. Kompleks ini terletak di Ermita di sebagian Taman Rizal yang menghadap ke T.M. Kalaw Avenue, bangunan-bangunan penting yang berdekatan dengan kebudayaan seperti Museum Sejarah Politik Filipina dan Komisi Sejarah Nasional. Seorang Pahlawan Nasional Indonesia “Tan Malaka” mempunyai kenangan di perpustakaan ini, karena selama beliau berada di pelarian di Philipina, beberapa kali mengunjunginya.


Akademik perpustakaan adalah perpustakaan yang merupakan bagian dari universitas, akademi, atau lembaga pendidikan tinggi lainnya;


(6). Perpustakaan Universitas Al-Azhar, Mesir

Perpustakaan Universitas Al-Azhar, di Cairo memiliki koleksi buku  seratus ribu jilid. Sebagian besar dalam bahasa Arab. Bidang khusus mengenai Qur’an dan ajaran agama.
Perpustakaan memiliki fungsi yang sangat penting dalam system pengajaran di al-Azhar, berupa lingkaran studi di dalam masjid (halaqah), diskusi-diskusi (niqasy), dan dialog (hiwar).
Nama perpustakaan di al-Azhar itu adalah Dar al-‘llm, penyelenggaraan-nya telah berlangsung sejak era Khalifah al-Hakim dari Dinasti Fatimiyah. Dinasti itulah yang merintis kegiatan donasi berupa buku dari pribadinya untuk Dar al-‘llm.
Perpustakaan Universitas Al-Azhar
Perpustakaan tersebut dibuka untuk umum. Katalog bertahun 435 hijriah (1045 Masehi) menunjukkan koleksinya sebanyak 6.500 bertemakan astronomi, arsitektur, dan filsafat.

(7). Perpustakaan Universitas Indonesia, Jakarta.

 
Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia adalah sebuah sistem terintegrasi yang menawarkan akses komprehensif kepada induk yang mencakup batasan antar fakultas dan disiplin ilmu. Perpustakaan pusat adalah departemen penting dalam sentra administrasi universitas dimana perpustakaan-perpustakaan berkolaborasi pada ranah akuisisi maupun koleksi digital, teknologi informasi, preservasi dan high-density storage.
Untuk memfasilitasi koordinasi dan komunikasi, Perpustakaan Pusat UI menjadi fusi bagi semua perpustakaan fakultas. Layanannya mencakup layanan terpadu bagi semua mahasiswa UI. Pada 2007, koleksi Perpustakaan Pusat UI mencapai angka 1.500.000 buku. Adapun koleksi ini adalah koleksi komprehensif bila menimbang jumlah arsip dan dokumentasi yang dinaunginya. Perpustakaan Pusat UI adalah salah satu yang terbesar di Asia koleksinya.
Dengan didukung system informasi yang berbasiskan kepada teknologi informasi yaitu digital library online information system maka pengunjung dapat secara langsung mencari dan mengunduh koleksi-koleksi yang tersedia seperti: Koleksi Buku, Koleksi Majalah, Koleksi Non Buku, Koleksi Artikel Eletronik, Koleksi Book Elektronik serta karya-karya yang dihasilkan oleh segenap civitas academica dalam koleksi Universitas Indonesia.

(8). Perpustakaan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Perpustakaan Universitas Gajah Mada merupakan unit penunjang Universitas yang mempunyai tugas pokok mendukung proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi civitas academica di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Di awal berdirinya pada tanggal 1 Maret 1951 Perpustakaan Universitas Gajah Mada menempati gedung di Jl. Senopati dan saat ini berada di kampus Bulaksumur, Yogyakarta. Selain Perpustakaan Pusat, juga terdapat 18 (delapan belas) perpustakaan fakultas, 1 (satu) perpustakaan sekolah vokasi, 1 (satu) perpustakaan sekolah pascasarjana dan beberapa perpustakaan pusat studi serta jurusan/bagian maupun program studi yang terintegrasi dalam satu sistem informasi perpustakaan.
Visi Perpustakaan Universitas Gajah Mada adalah menjadi pusat layanan informasi global berbasis teknologi informasi yang mengedepankan pembelajaran berbasis riset.  Sedangkan misi Perpustakaan Universitas Gajah Mada adalah:

  • ·        Menjadi pusat referensi informasi ilmiah bagi seluruh civitas academica di Universitas Gadjah Mada dan masyarakat akademik pada umumnya

  • ·        Menjadi unit penunjang Universitas dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat)

  • ·        Memberikan fasilitas pembelajaran sepanjang hayat dan menjadi rumah kedua bagi segenap civitas academica di Universitas Gadjah Mada.


(9). The Cornell University Library , United States.

Perpustakaan Universitas Cornell (The Cornell University Library) adalah merupakan sistem perpustakaan Universitas. Pada 2014, perpustakaan ini memiliki lebih dari 8 juta volume cetak dan lebih dari satu juta e-books. Lebih dari 90 persen dari 120.000 judul berkala saat ini tersedia secara online ; memiliki 8,5 juta mikrofilm dan microfiches, lebih dari 71.000 kaki kubik (2.000 m3) naskah, dan hampir 500.000 bahan lainnya, termasuk gambar bergerak, DVD, rekaman suara, dan file komputer dalam koleksi. Disamping sumber daya digital yang luas dan Arsip Universitas. Perpustakaan Universitas Cornell ini adalah perpustakaan terbesar ke-16 (keenam belas) di Amerika Utara, diperingkat berdasarkan jumlah volume yang dipegang


“Perpustakaan Yayasan Hatta” di Yogyakarta adalah perpustakaan pertama yang didirikan sesudah   proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945,  Yayasan Hatta pertama kali diketuai oleh  guru besar Universitas Gajah Mada Mada (Prof. Ir Johanes). Yayasan Hatta membina  “Perpustakaan Yayasan Hatta” atau “Perpustakaan Hatta Foundation”. 


(10). Perpustakaan Yayasan Hatta, Yogyakarta (Indonesia).

Perpustakaan Yayasan Hatta merupakan salah satu perpustakaan  yang bertujuan untuk membantu perpustakaan nasional yang bersifat universal. Perpustakaan ini merupakan perpustakaan pertama, yang didirikan sesudah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 25 Agustus 1950, dan terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yayasan Hatta untuk pertama kali diketuai oleh Johanes, seorang guru besar Universitas Gajah Mada. Yayasan  Hatta ini membina perpustakaan yang dinamakan Perpustakaan Yayasan Hatta atau Perpustakaan Hatta Foundation. Koleksi Perpustakaan  Yayasan  Hatta terutama berhubungan dalam bidang pengetahuan dan budaya Asia. 
Perpustakaan Yayasan Hatta di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini adalah suatu yayasan baru dan merupakan perpustakaan daerah pertama di Indonesia, lalu disusul oleh perpustakaan-perpustakaan daerah  lainnya.
Perpustakaan Yayasan Hatta memiliki sebanyak 33,000 (tiga puluh tiga ribu) eksemplar buku sejarah, kebudayaan, dan filsafat.
Di  Perpustakaan Yayasan Hatta itu pengujung dapat membaca atau melihat buku-buku karangan bung Hatta (Wakil Presiden Republik Indonesia yang Pertama)
Perpustakaan Yayasan Hatta merupakan perpustakaan modern yang bersifat ilmu pengetahuan ketimuran (Asia) dengan total koleksi bukunya lebih kurang 40,000 (empat puluh ribu) jilid.

(11). Perpustakaan Rockefeller, United States.

Yang dimaksud dengan “Perpustakaan Rockefeller” disini adalah “Rockefeller Archive Center”. Rockefeller Archive Center adalah pusat penyimpanan dan penelitian utama untuk studi filantropi dan dampaknya di seluruh dunia.

Rockefeller Archiece Center

Selain makalah keluarga Rockefeller, koleksi Rockefeller Archieve Center (RAC) termasuk catatan Yayasan Rockefeller Foundation, Ford Foundation, Near East Foundation, Commonwealth Fund, Rockefeller Brothers Fund, Henry Luce Foundation, W. L Grant Foundation dan banyak organisasi filantropi lainnya.
RAC juga menyimpan catatan organisasi yang didirikan oleh anggota keluarga Rockerfeller, seperti Masyarakat Asia, Universitas Rockerfeller, Dewan Kependudukan, dan Komisi Trilateral serta organisasi nirlaba lainnya antara lain Dewan Riset Ilmu Sosial, Institute Pendidikan Internasional dan Yayasan-yayasan lainnya. Makalah-makalah para pemimpin komunitas filantropis, penerima hadiah Nobel, dan para penyelidik terkenal dunia dalam sains dan kedokteran melengkapi koleksi institutional.
Penelitian RAC sendiri dan upaya pendidikan bekerja untuk memajukan studi filantropi melalui penelitian independen, lokakarya, konperensi, dan publikasi berbasis web. Sebagai landasan operasi, RAC juga didedikasikan untuk mengembangkan method dan alat yang dapat melayani komunitas arsip yang lebih besar.

Dari bahasan dan renungan singkat diatas, tidak dapat disangkal bahwa perpustakaan (library) memiliki peranan penting dalam usaha manusia memelihara dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Semoga bahasan dan renungan ini bermanfaat

*
My two favorite things in life are libraries and bicycles. They both move people forward without wasting anything. The perfect day: riding a bike to the library.
Peter Golkin )

*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar