Selasa, 12 November 2013

Lebah

Ngunandiko.56


Lebah


Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah : “Bersarangglah di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan pada bangunan-bangunan lainnya yang dibuat manusia (QS. An-Nahl; 68).

Lebah di dalam tulisan ini adalah serangga famili Apidae (orde Hymenoptera serangga bersayap selaput), di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies. Lebah dalam surat Al’Quran diatas dikenal oleh umum sebagai “lebah-madu (honeybees)”. Hal itu tampak dari isi ayat berikutnya : “Kemudian makanlah segala macam sari buah yang manis, dan tempuhlah jalan yang digariskan Tuhanmu dengan lancar. Dari perut lebah itu keluar minuman berupa madu  bermacam warna, padanya terdapat obat yang mujarab untuk manusia. Sesungguhnya pada hal-hal yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Tuhan bagi orang yang mau memikirkan” (QS. An-Nahl; 69).

Lebah madu
Seperti dijelaskan  dimuka  sampai saat ini ada  sekitar 20.000 species lebah, dimana sembilan puluh lima persen (95%) adalah lebah. yang hidup sendirian (solitory bees), dan. lima persen (5%) adalah  lebah yang hidup bersama (social bees) dalam koloni yang berisi sampai ribuan anggota. Lebah madu—seperti yang disebut dalam Al’Quran, tergolong lebah sosial yang memiliki suatu sistem sosial yang sangat efisien. Ribuan lebah madu hidup gotong-royong (co-operative) dalam suatu koloni, dan  telah  mengenal adanya pembagian kerja.
Lebah madu dengan madunya telah dikenal oleh manusia sejak jaman dahulu (ancient)—lebih  kurang 8.000 tahun yang lalu, hal itu  antara lain tampak dari :

  • Lukisan pada batu mesolithic yang berumur lk 8.000 tahun di Valencia (Spanyol). Lukisan  tersebut menampilkan dua orang yang sedang mengumpulkan “madu” dan “sarang lebah” dari lebah-lebah liar yang ada  di suatu bukit. Dalam lukisan itu tampak ada orang yang membawa labu kering untuk tempat “madu”,  dan keranjang untuk tempat “sarang lebah” , serta membawa tangga atau serangkaian tali untuk mencapai tempat sarang lebah liar
  • Sisa madu yang sangat tua ditemukan di Georgia (lk 170 km barat Tbilisi), Para arkeolog menemukan sisa madu tersebut pada tabung keramik –  kira-kira 5.500 tahun yang lalu – yang diiyakini  berasal madu lebah berdengung, Hal itu berarti  sekitar 2.000 tahun  lebih   tua dari madu di makam Firaun Tutankhamen ( memerintah tahun 1332 - 1323 sebelum Masehi)  di Mesir.
  • Madu tercatat telah digunakan oleh orang Mesir kuno – sekitar tahun 3000 sebelum Masehi – .untuk mempermanis kue, biskuit dan banyak hidangan lainnya. Masyarakat Mesir kuno dan Timur Tengah juga menggunakan madu untuk mengawetkan (mem-balsem) tubuh orang mati.
  • Di Georgia kuno—sekitar tahun 350 SM, madu juga tercatat  dikemas untuk bekal perjalanan orang ke alam baka. Lebih dari satu jenis madu yang biasa dipakai untuk maksud tersebut seperti : madu yang berasal dari linden (sejenis pohon Tilia), berry (sejenis buah anggur), dan berbagai bunga padang-rumput.


Sarang lebah adalah tempat masyarakat lebah melakukan kegiatan secara gotong royong. terorganisir dan dengan suatu pembagian kerja yang efisien. Sarang lebah berbentuk sekumpulan sel-sel segi-enam yang  terbuat dari lilin.

Lebih lanjut gambaran mengenai seluk-beluk kehidupan serta berkembang biaknya lebah madu tersebut dalam garis besarnya dapat diuraikan secara singkat sbb :

Koloni lebah madu.
Lebah madu hidup secara gotong-royong (co-operative) dalam suatu koloni.  Sebuah koloni lebah madu memiliki rata-rata 30.000 lebah, tetapi dalam satu sarang (hive) dapat tinggal sampai 80.000 lebah, Lebah madu telah mengenal adanya pembagian kerja, dan dalam sarang lebah ada tiga jenis lebah sbb :

  • Ratu lebah ;
  • Lebah pejantan (drone), berjumlah beberapa ratus ; dan
  • Lebah pekerja, berjumlah ribuan
 “Ratu-lebah” adalah lebah seekor betina besar yang memimpin koloni, “Ratu-lebah” tersebut bertelur di koloni itu. Pada awalnya jumlah telur-nya beberapa puluh sehari, kemudian meningkat menjadi ratusan dan terus meningkat sampai musim bertelur berakhir. Pada puncak musim bertelur, ratu-lebah dapat menghasilkan sebanyak 1,000 - 2,000 telur sehari. Ratu-lebah hidup selama sekitar 5 tahun, sehingga selama hidupnya dapat menghasilkan hingga sampai 1.000.000 telur. Ratu-lebah adalah ibu dari seluruh koloni, dan keseluruhan sarang adalah satu keluarga besar.

“Lebah-pejantan (drone)” adalah laki-laki di koloni. Lebah-pejantan  tidak ikut serta  dalam kerja membuat sarang. Lebah-pejantan hanya memiliki satu fungsinya—membuahi telur sang Ratu.

“Lebah-pekerja” adalah perempuan, lebih kecil daripada Ratu. Lebah-pekerja tidak bisa bertelur, tetapi melakukan segala kerja seperti memelihara dan membangun koloni, serta pekerjaan lainnya..

Sarang lebah
Sarang lebah (beehive) adalah tempat masyarakat lebah melakukan kegiatan secara gotong royong. terorganisir dan dengan suatu pembagian kerja yang efisien. Sarang lebah berbentuk sekumpulan sel-sel segi-enam yang  terbuat dari lilin (honyecomb). Sel-sel tersebut digunakan sebagai tempat untuk menyimpan madu dan pollen, serta rumah bagi telur, larva dan pupa..

Pembagian kerja.
Lebah-pekerja adalah lebah yang melakukan segala pekerjaan secara gotong royong berdasar suatu system pembagian kerja yang unik. Secara keseluruhan lebah- pekerja tersebut dan dapat dibagi menjadi tiga  :
  • Lebah-perawat ;  Lebah-perawat terdiri dari sejumlah lebah yang pekerjaannya merawat lebah yang baru dilahir. Tugas lebah-perawat adalah membersihkan sarang, merawat Ratu, dan merawat larva yang masih ada dalam kotak persegi. Perawatan larva dilakukan selama 3 hari pertama sampai 19 hari. Setelah itu, lebah-pekerja bertugas melapisi sarang lebah dengan lilin (malam).
  • Lebah-penjelajah (forager bees) ; Lebah ini bertugas mencari makanan, biasanya yang tertua dan tergesit di koloni. Tugas lebah-pekerja ini adalah mencari makanan berupa pollen, nektar, propolis, dan air untuk ratu-lebah dan larva. Setelah lebah penjelajah mendapatkan makanan, mereka memberi tahu lebah pengumpul
  • Lebah-pengumpul ; Lebah ini mempunyai tugas utama mengumpulkan makanan dari sumber makanan (bunga-bunga) untuk dibawa ke sarang. Pollen dikumpukan oleh lebah dari bunga (biasanya dari bunga yang sejenis), kemudian dicampur sedikit madu dari mulut membentuk gumpalan, dan disimpan di kantung kaki. Sementara madu dikumpulkan—dalam perut lebah mengalami perubahan kimia menjadi nektar. Nektar tersebut diserahkan kepada lebah pekerja lainnya di sarang, yang disimpan dalam sel terbuka supaya kering. Ketika nektar mengering, maka  keluarlah madu yang merupakan makanan energi bagi lebah
Di suatu sarang lebah selalu terlihat ada kesibukan—lebah-lebah meluncurkan terbang dan mendarat dari udara. Diluar sarang terlihat lebah penjelajah (forager bees) terbang kesana kemari mencari makanan ke pohon-pohon dan bunga-bunga, kemudian mengabarkan keberadaan makanan tersebut ke lebah pengumpul yang akan membawa makanan yang berupa pollen, nektar, propolis, dan air ke koloni.
  • Pollen adalah tepung halus di bunga yang diperlukan untuk pembentukan  benih lebah (sumber protein)—pollen  is a fine to coarse powder containing the  microgametophytes of seed plants, which produce the male gametes (sperm cells)  ;
  • Nektar adalah cairan manis yang terkumpul dalam bunga yang mengandung 40 sampai 80 persen per air ; dan
  • Propolis adalah resin dari getah pohon—propolis  is a resinous mixture that honey bees collect from tree buds, sap flows, or other botanical sources. It is used as a sealant for unwanted open spaces in the hive.
Pembagian tugas lebah-pekerja.
Selama ratusan tahun orang bertanya-tanya mengenai  masyarakat lebah madu yang telah memiliki pembagian tugas kerja yang sempurna tersebut. Setiap lebah yang baru menetas "tahu" apa yang harus dilakukannya. Mungkinkah sejak lahir (menetas) setiap lebah telah memiliki tugas khusus seperti melakukan pekerjaan membangun, memberi makan, atau mencari makan ? Untuk mengetahui hal itu, para ilmuwan melakukan observasi di sarang dengan memberi tanda pada lebah yang akan diamati, dengan cat berwarna, berupa bintik  atau nomor untuk membedakan lebah satu dengan yang lain.
Hasil observasi tersebut, yang dilakukan oleh G. A. Rosch di Jerman, menunjukkan bahwa setiap lebah pekerja mengikuti jadwal tugas kerja sesuai dengan usia-nya. Lebah pekerja di Jerman hidup selama 5 atau 6 minggu (pada musim panas), selama masa itu pekerjaan  yang dikerjakan oleh lebah pekerja adalah sejalan dengan usia-nya.
Pada awalnya (selama 3 hari), lebah pekerja membersihkan sel-sel induk untuk telur baru. Setelah itu mereka (selama 12 hari) bertugas merawat dan memberi makan larva yang lebih tua (belatung mirip cacing yang menetas dari telur) dengan. serbuk sari dan madu  Dari hari ke-16 lebah pekerja tersebut bertugas menerima nektar dan serbuk sari (pollen) dari lebah pencari makan. Sekitar hari ke-20 lebah pekerja tersebut menjaga pintu masuk sarang. Dari minggu ke-3 sampai akhir hidupnya, lebah pekerja – terakhir dan terpanjang –  mencari dan mengumpulkan makanan yang berupa nektar dan serbuk sari (pollen).
Hasil observasi G. A. Rosch menunjukkan pula bahwa jadwal tugas lebah pekerja tidak kaku, dan dapat berubah sesuai kebutuhan koloninya. Pada saat  di sarang hanya ada lebah penjelajah, maka beberapa lebah penjelajah tua melakukan fungsi perawatan, meskipun usianya telah jauh melewati usia lebah perawat. Sebuah koloni pada saat ada dalam keadaan darurat, dapat tanpa keberadaan  lebah penjelajah (forager). Sebaliknya pada saat di koloni hanya ada lebah muda (dalam usia lebah perawat), sejumlah lebah muda tersebut setelah beberapa hari, dapat terbang mencari dan mengumpulkan pollen dan nektar. Hasil observasi G. A. Rosch tersebut diatas menunjukkan bahwa lebah "mengetahui" apa yang harus dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup koloni.


Kecepatan lebah menari juga menunjukkan jarak ke tempat makanan. Jika tarian itu dilakukan dengan sangat cepat - sekitar 10 kali setiap 15 detik - maka jarak antara sarang dan tempat makanan adalah sekitar 100 meter.

Berdasarkan pengamatan Martin Lindauer (1918 – 2008)—seorang ilmuwan Jerman dari University of Munich, diketahui bahwa setiap lebah secara terus menerus mengumpulkan informasinya tentang kebutuhan dirinya dan keadaan sarangnya. Dalam satu hari lebah  menghabiskan sekitar sepertiga waktunya untuk berpatroli  memeriksa sel, larva,  persediaan  makanan, bangunan sarang dll. Informasi-informasi yang diperoleh dari kegiatan berpatroli tersebut digunakan untuk :
  • membangun, membersihkan, merawat sarang dll 
  • mengontrol persediaan makanan dan mencari makanan,
  • merekrut lebah pekerja—berdasar sistem khusus  yang disebut "tarian lebah"
Berkaitan dengan "tarian lebah" tersebut percobaan seorang ahli zoologi Austria—Karl von Frisch (1886 – 1982) mengungkapkan bagaimana cara lebah pengumpul  merekrut lebah lain  di sarangnya untuk  tugas mengumpulkan nektar dan pollen dari sumber-sumber yang baik.
Pada waktu lebah pengumpul  kembali ke sarang dari mengumpulkan makanan (nektar, pollen,dll), maka  lebah tersebut melakukan suatu tarian ("tarian lebah") vertikal (naik-turun) di sarang guna merekrut lebah lain untuk mengumpulkan makanan. Lebah lain –  yang direkrut –  lalu ikut menari dengan bersemangat meniru gerakannya. Kemudian lebah yang direkrut tersebut terbang meninggalkan sarang (tanpa dipimpin) langsung ke sumber makanan. Tarian vertikal tersebut adalah memberitahu arah dan lokasi makanan. Tarian biasanya dilakukan dalam gelap gulita di dalam sarang, namun lebah pasangannya –  lebah yang direkrut –  dapat mengikuti dan  menginterpretasikan sinyal dari tarian tersebut dengan benar.
Lebih lanjut, jika lebah pengumpul tersebut kembali dengan melakukan “tarian putaran” (bukan tarian vertikal), maka tempat makanan adalah di tempat yang dekat, kurang 100 meter dari sarang. Dan jika tariannya dengan bergoyang-goyang , maka berarti letak makanan lebih dari 100 meter jauhnya. Tarian bergoyang-goyang juga memberitahu jarak dan arah makanan.
Van Frisch mengamati tarian bergoyang lebah ditempat yang tetap sama dan untuk waktu yang lama. Telah dijelaskan dimuka bahwa tarian bergoyang-goyang memberitahu jarak makanan.  Van Frisch  mengamati bahwa arah tarian lebah secara bertahap berubah dari pagi hingga sore sesuai dengan perubahan posisi matahari dilangit. Van Frisch menemukan bahwa tarian lebah menandai arah sumber makanan. Jika tarian lurus verikal ke atas, maka tempat makan itu ke arah matahari. Jika tarian lurus verikal ke bawah, maka tempat makan berlawanan posisi matahari. Jika bagian lurus dari tarian adalah 60 derajat ke kiri vertikal, tempat makan adalah 60 derajat di sebelah kiri matahari, demikian seterusnya.
Kecepatan lebah menari juga menunjukkan jarak ke tempat makanan. Jika tarian itu dilakukan dengan sangat cepat - sekitar 10 kali setiap 15 detik - maka jarak antara sarang dan tempat makanan adalah sekitar 100 meter. Namun ketika tempat makanan adalah di sekitar 10.000 meter jauhnya, maka tarian dilakukan hanya sekali setiap 15 detik. Semakin besar jarak semakin lambat tarian itu.
Jika sumber makanan kaya dan berlimpah, maka lebah yang direkrut oleh lebah pemburu pertama akan menari ketika kembali ke sarang. Jika jumlah makanan berkurang (tinggal sedikit) lebah yang masuk kembali tidak menari,. hanya memberikan nektar dan serbuk sari. Dengan cara ini banyaknya lebah yang mengumpulkan di sumber makanan dapat terkendali. Ketika pasokan berkurang sedikit dan demi sedikit, maka jumlah lebah yang mengunjungi bunga-bunga akan sesuai dengan makanan yang tersedia.
Sementara itu bau nektar menunjukkan jenis bunga dari mana nektar yang dikumpulkan berasal. Lebah melakukan identifikasi bau nektar itu dengan “antena” yang dimilikinya. Antena adalah organ penciuman, dimana lebah mengambil pesan dari aroma bunga asal nektar.  Oleh karena itu lebah yang meninggalkan sarang untuk mencari makanan akan menuju  ke  bunga-bunga dengan aroma  yang sama.

Jenis Komunikasi lain.
Makanan dikumpulkan oleh semua lebah-pekerja anggota sarang secara bersama secara cepat. Dalam suatu percobaan, dimana 6 dari 25.000  lebah suatu koloni diberi makan sedikit gula sirup yang mengandung fosfor radioaktif. Fosfor radioaktif dapat ditelusuri dengan mudah dengan Geiger-Counter, karena mengeluarkan radiasi., Hasil percobaan itu menunjukkan bahwa dalam jangka waktu 4 jam lebih dari setengah lebah (12.500 lebah) telah kena radioaktif, dan dalam beberapa hari sebagian besar lebah telah kena radioaktif.
Jenis makanan-bersama adalah yang mengikat secara keseluruhan anggota koloni. Para ilmuwan melakukan banyak percobaan-percobaan untuk mengetahui bagaimana lebah melakukan kegiatan pengumpulan bahan makanan. Jenis dan jumlah bahan makanan yang tersedia di koloni diamatinya dengan benar dan tepat, hasilnya antara lain menunjukkan bahwa jika  persediaan serbuk sari di sarang berlebih (surplus) atau kurang, informasi ini akan dikomunikasikan oleh lebah yang mengetahui kepada lebah penjelajah dan lebah pengumpul, maka jumlah serbuk sari yang dikumpulkan oleh lebah pengumpul akan mengalami perubahan sesuai dengan persediaan serbuk sari yang ada.  Hal seperti itu  masih belum diketahui  oleh para ilmuwan secara persis bagaimana dapat terjadi.
Lebah juga menyampaikan informasi dengan cairan dari tubuhnya. Telah terbukti bahwa lebah yang mendampingi ratu senantiasa terus menjilat tubuh sang ratu, serta berbagi ke anggota lain dari koloni. Jika karena sebab tertentu ratu hilang dari sarang, maka dalam beberapa waktu lebah lain di koloni segera menyadari ketidakhadiran sang ratu tersebut. Lebah segera mencarinya, dan jika sang ratu  tidak dapat ditemukan juga, maka sang ratu  segera diganti dengan ratu yang baru.
Dengan berbagi makanan, sekresi tubuh, dan tarian merekrut, maka para anggota komunitas lebah segera mengetahui terhadap kebutuhan sarang. Lebah menanggapi kebutuhan tersebut dengan cara yang menguntungkan seluruh masyarakat lebah.


       Para ilmuwan mencoba memindahkan larva dari sel   larva-pekerja ke sel larva-ratu sebelum 3 hari serta  tetap memberi makan royal jelly, maka larva yang dipindahkan itu tetap dapat menjadi ratu.

Kerumunan (Swarming).
Ketika sarang telah penuh sesak dengan lebah, maka akan muncul  sel-sel  baru  dalam sarang. Sel-sel  baru tersebut jauh lebih besar dari sel-sel lain dengan lilin yang berbentuk seperti kacang, di dalam sel-sel khusus itu tumbuh Ratu. Ketika Ratu di sel-sel baru tersebut muncul, maka Ratu-tua dengan dikelilingi oleh sekumpulan kelompok lebah pekerja yang lebih tua meninggalkan sarang untuk menemukan koloni baru. Tindakan berkumpul dalam satu kelompok dan berangkat pergi dari sarang untuk memulai koloni baru ini disebut “kerumunan”.

Perkawinan Terbang (The Marriage Flight).
Dibalik sarang banyak lebah pekerja yang lebih muda, drone, dan beberapa ratu perawan  dewasa di sel berbentuk kacang. Ratu yang pertama muncul akan tubuh  dan menghancurkan sel ratu lainnya. Ketika ratu telah sekitar satu minggu lamanya, ratu  bergerak menuju pintu  sarang dan para drone (laki-laki) mengikutinya. Kemudian ratu keluar terbang ke udara diikuti oleh para drone, salah satu drone mendekati Ratu dan kawin dengan ratu  di udara. Dalam proses ini ratu menerima banyak sperma (sel berkelamin jantan dari drone) yang kemudian membuahi semua telur-telur ratu, dan akan menetas selama sisa hidupnya. Laki-laki (drone) itu meninggal setelah kawin. Ratu kembali ke sarang dan beberapa hari kemudian mulai bergerak mencari sel kosong untuk meletakkan telur-telur yang telah dibuahi tersebut sampai menetas. Para drone lain kembali ke sarangnya.

Lebah & makanan lebah

Dari telur ke lebah-dewasa.
Seperti telah dijelaskan Ratu menerima cukup sperma dari drone, kemudian sperma-sperma tersebut membuahi sejumlah telur sebelum diletakkan di sel-sel kosong sampai menetas, namun ada pula telur yang diletakkan  tanpa dibuahi oleh sperma. Semua telur tanpa dibuahi tersebut akan menetas menjadi jantan (drone), sedangkan semua telur yang dibuahi akan menetas menjadi lebah betina. Lebah betina ada dua jenis  yaitu  ratu yang dapat bertelur, dan lebah  pekerja yang tidak dapat bertelur. Hal itu ini  terjadi  melalui tahapan perubahan dari telur sampai ke lebah yang dalam garis besarnya adalah sbb:
  • Telur berubah menjadi larva berlangsung selama 3 hari, selama 3 hari itu semua larva memperoleh makanan yang sama. Makanan itu berupa royal jelly, suatu makanan kaya protein, tersimpan di kepala lebah pekerja yang masih muda,  
  • Sejumlah larva yang terletak di sel larva-ratu terus mendapatkan makan royal jelly  selama masih tumbuh, larva ini kemudian menjadi ratu,
  • Sejumlah larva lainnya di sel larva-pekerja mendapat makan royal jelly hanya selama 3 hari saja, kemudian makanannya diganti dengan lebih banyak madu, larva ini akan menjadi lebah pekerja.
Para ilmuwan mencoba memindahkan larva di sel larva-pekerja ke sel larva-ratu sebelum 3 hari dan  tetap memberi makan royal jelly, maka hasilnya larva tersebut tetap dapat menjadi ratu. Hal itu menunjukkan bahwa makanan (royal jelly) menentukan apakah telur yang telah dibuahi menjadi lebah-ratu atau lebah-pekerja.
Lebah-perawat memberi makan larva lk 1,300 kali setiap hari. Pada hari ke-6 larva berubah  didalam sel lilin, yaitu berangsur angsur  berubah bentuk menjadi “pupa” dan kemudian menjadi bentuk lebah. Lebah-ratu mendapatkan bentuk yang sempurna setelah 16 hari. Lebah-pekerja mendapatkan bentuk yang sempurna dan keluar dari dinding lilin sel setelah 21 hari.
Lebah yang berasal dari telur yang tidak dibuahi dengan sperma mengalami tahapan pertumbuhan yang sama seperti diuraikan diatas, drone mendapatkan bentuk yang sempurna yang sempurna setelah 24 hari.
Dengan seekor Ratu meletakkan telur 1,500 telur setiap hari, di koloni  kira-kira dalam setiap menit akan bertambah satu lebah baru.  
Dari uraian diatas tampak bahwa seluruh siklus hidup lebah terdiri dari empat tahap (fase) yang masing-masing tahap keadaan fisiknya berbeda yaitu  :
  • tahap ke-1 berbentuk telur ;
  • tahap ke-2 berbentuk larva
  • tahap ke-3 berbentuk pupa ; dan
  • tahap ke-4 berbentuk lebah dewasa.
Seperti halnya serangga yang lain, lebah juga mengalami metamorfosa, misalnya larva hampir dalam segala hal sangat berbeda dengan lebah dewasa. Sepanjang masa pertumbuhan dari telur dampai ke lebah  telah terjadi perubahan-perubahan yang penting.
Lebah ratu meletakkan sebutir telur di dalam lubang kecil yang disebut bilik. Walaupun semua telur tampak sama, namun sebenarnya ada dua jenis telur. Telur yang dibuahi adalah calon lebah betina ; dan telur yang tidak dibuahi adalah calon lebah jantan. Tiga hari setelah dibuahi, maka telur-telur tersebut menetas menjadi larva ; larva adalah seperti ulat yang tidak memiliki sayap dan kaki. Larva makan sangat banyak sehingga tumbuh dengan cepat. Dalam waktu singkat tubuh larva telah memenuhi bilik tempat tinggalnya. Setelah larva memasuki tahap (fase) pupa, lebah pekerja menutup pintu bilik rapat-rapat. Didalam bilik terjadi perubahan yang luar biasa, sedikit demi sedikit tubuh pupa mengalami perubahan bentuk, sayap dan kaki mulai tumbuh. Setelah proses metamorfosa selesai, maka muncul  lebah dewasa dalam bentuk sempurna. Metamorfosa lebah pekerja dan lebah pejantan berlangsung 21 hingga 24 hari, sedangkan lebah-ratu lahir setelah 16 hari.

Seperti diketahui sebagai serangga yang hidup di alam bebas, lebah menghisap sari bunga di sekitarnya dan mengeluarkan cairan madu yang bermanfaat. Namun secara keseluruhan lebah madu adalah bermanfaat  bagi kehidupan manusia dengan :

  • Menghasilkan madu ;
  • Menghasilkan.lilin ;
  • Menghasilkan produk lain seperti royal jelly, propolis, racun-lebah ;
  • Membantu penyerbukan bunga tumbuh-tumbuhan dan lain-lain..
Seperti diketahui manusia telah cukup lama membudidayakan (peternakan) lebah untuk diambil manfaatnya antara lain dari hasil madu-nya. Hal itu juga tampak dari peristiwa-peristiwa sbb:
  • Rusia telah mengembangkan perternakan lebah madu secara modern pada abad ke-10, Peter Prokovich (1775 – 1850) membuat sarang lebah yang dapat dipindah-pindah.
  • Dr.D.Horst menulis tentang kegiatan berternak lebah madu (apis cerana) di Indonesia, pada tahun 1860 tentang cara pengambilan madu dari sarang-sarang lebah di hutan-hutan Indonesia ; pada tahun 1864 mengenai cara berternak lebah di Bandung dan Lampung.
  • Rijkens, pada tahun 1941 seorang peternak madu asal Belanda mendatangkan 14 kotak lebah madu unggul dari Eropa, tetapi 6 kotak diantaranya mati  sesampai di Indonesia. Usaha Rijkens itu diikuti oleh Benton yang membawa 9 kotak lebah madu dari Amerika. Semula lebah itu dapat berkembang baik, namun akhirnya juga mati.
  • Pada masa perang kemerdekaan Indonesia , pertengahan tahun 1940-an s/d awal tahun 1950-an, di Yogyakarta telah berkembang perternakan lebah dengan menggunakan potongan kayu kelapa sebagai sarang. Perternakan lebah madu tersebut banyak dilakukan di halaman rumah a.l di rumah bapak Tondopidekso di bagian selatan kota Yogya. Sarang lebah yang berupa potongan kayu kelapa tersebut digantungkan pada diding luar belakang rumahnya, dan ditanamnya  berbagai macam pohon bunga a.l pohon bunga yang merambat dan berbunga banyak sebagai sumber makanan lebah.
  • Pada tahun 1968, Masito Apiaris sebuah perusahaan perintis perlebahan telah meng-impor lebah madu (apis melfifelica) dari Australia dan mengembangkannya di Jakarta dan Sukabumi sampai tahun 1973. Demikian pula Pusat Apiari Pramuka, Kwartir Nsional Gerakan Pramuka juga telah turut mengembangkan perternakan lebah.
Budidaya Lebah
Menurut Frederick Ruttner (1914 – 1998) lebah madu yang dibudidayakan pada umumnya termasuk  jenis A. mellifera, A.cerana, A.dorsata, dan A.florea. Di Indonesia lebah madu yang telah dibudidayakan (diperternakan)  antara lain adalah  A. mellifera, dan A.cerana. Lebah madu A. Cerana dikatagorikan sebagai lebah lokal yang komersial, sedangkan A. Mellifera yang berasal dari Afrika sebagai lebah penghasil madu tertinggi.


Sampai saat ini setiap tahun lk 500.000 - 600,000 ton madu yang masuk ke pasar dunia, dan kira-kira 60 % dipasok oleh China, Argentina, dan Meksiko. Sedangkan Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang  mengkonsumsi lk 70 % dari madu yang masuk pasar dunia tersebut.

Pada sekitar akhir tahun 2010-an diperkirakan produksi madu Indonesia l.k 500 ton per tahun, sedangkan kebutuhannya sekitar 3000 ton per tahun. Walaupun demikian Indonesia juga tercatat sebagai negara pengekspor madu ke sejumlah negara, pada tahun 2001 Indonesia mengekspor madu lk sebesar 464 ton. 
Seperti diketahui madu dapat diperoleh dari  lebah yang hidup bebas dan bersarang di hutan-hutan, di lereng-lereng gunung dan di berbagai tempat lain,  namun madu dapat juga dihasilkan dari lebah yang telah di-budidaya-kan (perternakan lebah). Lebah ternyata sangat bermanfaat bagi manusia, selain menghasilkan madu, lilin, dan lain-lain yang memberi keuntungan ekonomi bagi manusia, lebah juga membantu terjadinya penyerbukan tanaman-tanaman disekitarnya.
Sejumlah negara – untuk memperoleh devisa – melakukan ekspor madu hasil produksinya,  sebagai gambaran berikut ini produksi dan ekspor madu dari 5 negara produsen madu terbesar di dunia dan Indonesia pada tahun 2011 sbb :

  • China.
    • Produksi  madu : 446,089,000  mTon/tahun
    • Ekspor madu     : 198,730,000 mton/tahun
  • Turki.
    • Produksi  madu :   94,245,000  mTon/tahun
    • Ekspor madu     :     1,086,000 mton/tahun
  • Ukraina.
    • Produksi  madu :   70,300,000 mTon/tahun
    • Ekspor madu     :   11,404,000 mton/tahun
  • Amerika Serikat.
    • Produksi  madu :  67,294,000 mTon/tahun ;
    • Ekspor madu     :    3,659,000 mton/tahun
  • Rusia.
    • Produksi  madu :  60,070,000 mTon/tahun ;
    • Ekspor madu     :      168,000 mton/tahun
         .................................
         .................................
         ................................

  • Indonesia (perkiraan) :
    • Produksi  madu :    3,000 mTon/tahun ; 
    • Ekspor madu     :      464 mton/tahun

Sampai saat ini (2012) lebih kurang 500.000 - 600,000 ton madu yang masuk kepasaran dunia setiap tahun, kira-kira 60 persennya dari madu tersebut dipasok oleh China, Argentina, dan Meksiko. Sedangkan Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang  menyerap lk 70 persen dari madu yang masuk pasaran dunia. Konsumsi madu tertinggi terjadi di negara-negara  Austria, Jerman, dan Swiss yang menjacapai lebih dari  1 (satu) kg per kapita per tahun.

Sebagai penutup dari renungan dan tulisan tentang lebah ini, maka berikut ini akan disampaikan  gambaran singkat tentang hasil lebah madu dan khasiatnya.  Hasil lebah adalah : madu ; royal jelly ; pollen ; propolis ; lilin lebah ; dan racun lebah.
  • Madu adalah cairan kental seperi sirup berwarna coklat kuning muda sampai coklat merah yang dikumpulkan oleh lebah (Apis mellifera) dalam indung madu. Konstituen utama madu adalah campuran dektrosa dan fruktosa dengan air. Madu digunakan manusia untuk berbagai keperluan mulai dari dipakai sebagai makanan sampai dipakai untuk obat-obatan.
  • Royal jelly merupakan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar hypofaringeal lebah pekerja muda (lebah perawat). Royal jelly adalah makanan larva, khususnya larva-ratu, merupakan jenis makanan dengan kandungan nutrisi yang sangat kompleks. Perbedaan madu dengan royal jelly yang menonjol adalah kandungan protein di madu hanya lk 0.2 (persen berat) sedangkan di royal jelly lk 12.5 % (persen berat) ; kandungan lemak pada madu hanya  lk 0.1 % (persen berat), sedangkan di royal jelly lk 5.5 % (persen berat).  Disamping itu royal jelly mengandung senyawa penting untuk meningkatkan sistem imunitas dan menghalau terhadap serangan infeksi kuman-jamur ; berbagai hormon ; zat neurotransmiter ; dan lain-lain seperti berbagai mineral & vitamin.
  • Pollen (Bee pollen) adalah serbuk sari bunga jantan di bunga tumbuh-tumbuhan, diperlukan bagi pembentukan benih. Serbuk sari bunga jantan tersebut (pollen) adalah yang diambil oleh lebah dari bunga yang sedang mekar, dan dibawa ke sarangnya. Setiap butir pollen mengandung 100,000 s/d 5,000,000 spora pollen. Bee pollen kaya akan bahan-bahan yang sangat penting bagi kesehatan (stamina dan daya tahan).
  • Propolis adalah resin dari getah pohon (tumbuh-tumbuhan) yang dikumpulkan oleh lebah dari kuncup, kulit atau bagian lain. Propolis digunakan oleh lebah sebagai penutup celah-celah dan menutup atau memperkecil lobang sarang. Propolis digunakan oleh pabrik-pabrik dalam produksi obat luka, obat tambal gigi dll.
  • Lilin-lebah (beewax) adalah lilin yang dihasilkan oleh kelenjar lilin lebah. Lilin ini digunakan dalam industri a.l industri kosmetik (mis : campuran sabun), industri farmasi (mis : campuran pembalut, obat-obat luar), industri pembatikan dll.
  • Racun-lebah (bee venom) adalah zat cair beracun  yang dihasilkan oleh kelenjar-racun lebah.  Racun ini digunakan lebah untuk mengusir (menyengat) musuhnya. Sengatan lebah tersebut digunakan oleh manusia untuk berbagai pengobatan (mis : reumatik, jantung, diabetes dll).
Seperti apa yang dikemukakan pada awal tulisan ini bahwa Al’Quran antara lain menyatakan “ Dari perut lebah itu keluar minuman berupa madu  bermacam warna, padanya terdapat obat yang mujarab untuk manusia. Sesungguhnya pada hal-hal yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Tuhan bagi orang yang mau memikirkan ”

Demikianlah renungan dan uraian tentang lebah madu. Semoga bermanfaat!
*
If you want to gather honey, don't kick over the beehive.
(Dale Carnegie)

*