Senin, 17 Desember 2012

Sosialisme



Ngunandiko.35

Sosialisme

(Bagian 3)
2.Asia

Sosialisme dan komunisme telah menjadi kekuatan yang menonjol di Asia dalam membebaskan dirinya dari cengkeraman kaum kolonialis Barat setelah Perang Dunia II. Hal itu tampak diberbagai wilayah di Asia antara lain sebagai berikut ini.

China ; Dengan berakhirnya Perang Dunia II pengaruh negara-negara Barat dan Jepang di daratan China menjadi surut. Setelah terjadi pergulatan bersenjata selama beberapa dekade, maka kaum komunis China dibawah pimpinan Mao Tse Tung (1893 – 1976) dapat mengalahkan kaum nasionalis (Koumintang) yang secara resmi berkuasa  di China, dan berhasil membentuk negara Republik Rakyat China (1949). Mao Tse-tung melalui negara Republik Rakyat China berhasil:
  • menyusun program reformasi tanah, kolektivisasi, dan  mempercepat industrialisasi (1950);
  • membawa Tibet di bawah hegomoni komunis China (1951) ;dan
  • menyusun sistem  ekonomi atau sistem produksi rakyat dalam bentuk "komune rakyat"(1958).

Keberhasilan tersebut telah meneguhkan kedudukan Partai Komunis China. Pada tahun 1965 1968 di  Republik Rakyat China berlangsung "Revolusi Kebudayaan" dalam rangka membersihkan birokrasi dan menghidupkan  kembali semangat revolusioner rakyat China yang sebagian besar adalah petani. Sementara itu timbul perselisihan antara Republik Rakyat China dengan Uni Soviet karena :

  • perbedaan ideology komunisme yang dianutnya (tahun 1960-an), dan
  • sengketa sengketa perbatasan (tahun 1970-an).

Hal itu  membuat terpecahnya gerakan komunisme terutama di Asia   menjadi faksi-faksi pro-China dan pro-Soviet. Pada waktu ini pemerintah Republik Rakyat China tetap menjalankan garis sosialisme, namun dilaksanakan secara luwes dengan memperhatikan situasi dan kondisi khususnya untuk masalah-masalah ekonomi dan perdagangan luar negeri.


India ; Kongres Nasional Partai yang berkuasa sejak Kemerdekaan India pada tahun 1947 menyatakan akan menjalankan program menuju ke kemakmuran sosial dengan cara damai dan demokratis. Di bawah Perdana Menteri Jawaharlal Nehru, India mulai menerapkan serangkaian rencana  5 (lima)  tahun, dengan perusahaan milik pemerintah memainkan peran meningkatkan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Partai-partai “Praja Sosialis  dan Samyukta Sosialismewakili kelompok-kelompok sosialis yang lebih militan. Sementara itu Partai Komunis India sangat berpengaruh dalam pemerintahan di negara bagian Kerala dan Bengal Barat.


HOS. Tjokroaminoto.
Indonesia ; sosialisme sesungguhnya telah menjadi haluan resmi Republik Indonesia sejak saat diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 seperti terlihat pada pasal 33 Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945. Sementara itu di Indonesia juga dikenal “Sosialisme Islam” seperti yang sering dikemukakan oleh HOS. Tjokroaminoto (1882 - 1937) ketua Partai Sarikat Islam Indonesia. Setelah proklamasi 17 Agustus 1945 ada sejumlah partai sosialis d Indonesia a.l PSI (Partai Sosialis Indonesia), Partai Murba, dan PKI (Partai Komunis Indonesia),  Dalam perjalannannya (sejak diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 s/d saat ini yaitu awal abad ke-21) kaum komunis Indonesia (PKI) telah dua kali dengan kekuatan senjata (kudeta) ingin menjadikan Republik Indonesia suatu negara komunis yaitu ; pada tahun 1948 (PKI-Muso) dan tahun 1965 (G30S-PKI). Kedua kudeta tersebut gagal. Pemerintah Republik Indonesia sampai saat ini belum dapat menerapkan secara mantab garis sosialisme sebagaimana pasal 33 UUD RI 1945.


Kamboja ; Partai “Komunitas Rakyat Sosialis (Sosialist People’s Community)”  yang dipimpin oleh Pangeran Sihanouk berkuasa sejak tahun 1965, namun pada tahun 1970 kekuasaannya di Cambodja digulingkan oleh perdana menteri Lon-Nol. Sihanouk membentuk pemerintahan di pengasingan (di China) yang memperoleh dukungan dari kaum komunis.

Korea ; Setelah Perang Dunia II Jepang terpaksa meninggalkan  semenanjung Korea. Sementara itu kehadiran tentara Soviet (salah satu pemenang Perang Dunia II) di Korea memastikan pembentukan Republik Demokratik Korea pada tahun 1946 di Korea, namun pada kenyataannya tidak mampu menguasai seluruh semenanjung Korea. Sebagaimana halnya di Vietnam, di Korea telah terjadi perpecahan antara Kotra pro  komunisme dan Korea anti-komunisme yang mengakibatkan dua kali perang yang melibatkan Amerika Serikat dan kawan-kawan disatu fihak, serta Uni Soviet dan Republik Rakyat China dilain fihak. Ahkirnya Korea terbelah jadi dua sejak gencatan senjata tahun 1953 sampai saat ini (abad ke-21) Korea tetap terbelah dua yaitu Korea Selatan yang anti komunis dengan ibukota Seuol, dan Korea Utara dengan ibukota Pyongyang yang komunis.

Myanmar (Burma) ; Setelah Perang Dunia II, suatu gerakan kemerdekaan yang berorientasi sosialisme berkuasa (1948) di bawah U Nu. Kudeta militer anti-komunis yang dipimpin oleh Jenderal Ne Win pada tahun 1962 menggulingkan pemerintahan U Nu tersebut. Jenderal Ne Win kemudian membubarkan parlemen dan melembagakan negara dengan satu-partai yang berjanji  menjalankan "sosialisme ala Burma". Pada tahun 1990 pemerintah menyelenggarakan Pemilihan Umum, yang dimenangkan   (lk 90% dari kursi yang diperebutkan) oleh  partai National League for Democracy (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi. Namun tentara menolak hasil pemilihan tersebut dan tetap memerintah sebagai State Law and Order Restoration Council (SLORC) sampai 1997, kemudian diperpanjang sebagai State Peace and Development Council (SPDC) sampai 2011.
 
Singapura ; Singapura berada dibawah kaum sosialis ; Partai Aksi Rakyat (People’s Action partay) berkuasa sejak tahun 1959.

Sri Langka ; Nama resmi Sri Langka adalah Democratic Socialist Republic of Sri Lanka, Pada tahun 1956 SWRD Bandaranaike  (Partai Sosial Demokrat Sri Langka) menjabat Perdana Menteri, dan pada tahun 1959 SWRD Bandaranaike terbunuh dan digantikan oleh isterinya sampai tahun 1965. Pada tahun 1970 s/d 1971 Ny. Bandaranaike berkuasa kembali, namun pemerintah-nya hancur karena pemberontakan bersenjata kaum  komunis dan sosialis militan.

Vietnam ; Tanggal 2 September 1945 Republik Rakyat Vietnam yang berhaluan Sosialis (komunis) diproklamasikan. Perancis yang masih menganggap diri-nya penguasa di Vietnam, serta kekuatan-kekuatan anti komunis khususnya di bagian selatan Vietnam  tidak mendukung proklamasi tersebut. Oleh karena itu terjadi Perang Indochina - Perancis (Perang Indochina Pertama) yang berlangsung di wilayah Indochina-Perancis (1946 - 1954 ). Perancis – dibantu Vietnam Selatan – ingin berkuasa kembali di Indochina, namun usaha Perancis tersebut mendapat perlawanan kuat dari Viet Minh  (Ho Chin Minh) dan Perancis kalah akibatnya terusir.  Kemudian perang itu berlanjut menjadi Perang Indochina Kedua antara  Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara).  Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Philipina membantu Vietnam Selatan dengan mengirimkan pasukan dan perlengkapan perang, sedangkan Uni Soviet dan Republik Rakyat China mendukung Vietnam Utara. Peperangan ini dimenangkan oleh kaum komunis, dan setelah perang berakhir, kedua Vietnam tersebut bersatu pada tahun 1976 dibawah pemerintahan komunis.

1. Timur Tengah,

Penyebaran sosialisme dari Eropa menjadi kekuatan dari bangsa-bangsa dijajah maupun setengah dijajah dalam membebaskan diri  dari cengkeraman kaum kolonialis terutama setelah Perang Dunia II. Hal ini juga terjadi di Timur Tengah dimana faham sosialisme modern melakukan senergi dengan faham sosialisme yang terkandung dalam agama-agama samawi seperti agama Islam dll. Berikut ini adalah uraian singkat gerakan sosialisme yang berlangsung pada abad ke-20 di Timur Tengah.

Aljazair ; Dengan kemerdekaan Aljazair pada tahun 1962, maka tujuan kaum sosialis seperti yang terkandung dalam Program Tripoli dari Front Pembebasan Nasional masuk ke dalam konstitusi Aljazair 1963. Pada prinsipnya program Tripoli tersebut terdiri dari :
  • nasionalisasi kepentingan-kepentingan asing ;
  • membangun ekonomi berbasis industri; dan 
  • membangun koperasi-koperasi pertanian.
Langkah-langkah sosialis tersebut dimulai oleh Presiden Mohamed Ben Bella dan dilanjutkan oleh penggantinya   Houari Boumedienne. Pada tahun 1970 sebuah “Rencana Empat Tahun”  diluncurkan.
 
Irak ; Partai Baath yang berhaluan sosialis bermula di Suriah, kemudian juga menyebar ke Irak, Pada saat Revolusi Irak (1958), Raja Faisal II dijatuhkan oleh kaum nasionalis Arab, dan kemudian Abdul Karim Kassem menjadi pemimpin baru Irak. Pemerintahan Kassem ini berakhir ketika terjadi Revolusi Ramadhan (1963) yang dipimpin oleh Abd al-Salam Arif dan Partai  Ba’ath . Kassem di bunuh dan digantikan oleh Salam Arif yang beberapa tahun kemudian meninggal (1966) karena kecelakaan. Salam Arif digantikan oleh adiknya  Rahman Arif. Rahman Arif pun kemudian dijatuhkan  oleh Partai Ba’ath dan Dewan Komando Revolusioner Irak (1968) dalam sebuah kudeta militer.
 
Bangunan dari lumpur di Kibbutz
Israel ; Pada tahun 1930 Ben-Gurion (1886 – 1973) dan Levi Eshkol      (1895 – 1969) mendirikan partai yang berhaluan sosialis MAPAI (singkatan dari bahasa Hebrew : Mifleget Poalei Eretz Yisrael yaitu Workers' Party of the Land of Israel)  sayap kiri dari partai politik di Israel. Partai tersebut telah memegang pemerintahan Israel sejak awal berdirinya Israel pada tahun 1948.
Sebuah gerakan masyarakat kolektip di Israel telah muncul pada tahun 1909, kemudian gerakan tersebut tumbuh menjadi suatu federasi ideologis berorientasi sosialis terdiri dari lebih dari 230 "kibbutzim" yang mencakup sekitar 4% (empat persen) dari populasi kibbutz yang ada. Kibbutz  adalah masyarakat kolektip (collective community) di Israel yang secara tradisional berbasis pertanian (agriculture).

Libya ; Di Libya Kolonel al-Qaddafi (1969) mengulingkan Raja Idris melalui sebuah kudeta militer. Gaddafi melancarkan apa yang disebutnya “Revolusi Libya” (1973) membatalkan hukum yang berlaku dan melaksanakan sharia (Sharia is the moral code and religious law of Islam). Pada tahun 1977, Libya secara resmi menyatakan dirinya berhaluan sosialis (1973) dan menjadi "Great Socialist People's Libyan Arab Jamahiriya".

Mesir ; Dengan naiknya Gamal Nasser ke tampuk kekuasaan (1952), maka Mesir menjadi negara Arab pertama yang menerapkan langkah-langkah sosialis. Sebuah  rencana pembangunan yang sosialistis dan komprehensif diresmikan pada tahun 1961. Partai Uni Sosialis Arab menjadi satu-satunya partai yang diakui, dan Undang-undang Dasar 1964 (konstitusi 1964) mendefinisikan Uni Republik Arab (suatu negara yang terdiri atas perserikatan Republik Mesir dan Suriah tahun 19581961.) sebagai negara sosialis demokratis.

Sudan ; Pada 25 Mei 1969 pemerintah sosialis dibentuk oleh tentara di Sudan, hal itu terjadi setelah kudeta militer di bawah Mayor Jenderal al-Numeiry. Kudeta ini didukung oleh kaum nasionalis, agama (Islam), dan komunis (Partai Komunis).

Suriah ; Partai Baath adalah Organisasi sosialis pertama di Arab, partai Baath dibentuk di Suriah oleh Michel Aflak ( 1910 – 1989) pada awal 1940-an. Para pengikut partai Baath (Baathists) mulai berpengaruh dalam pemerintahan Suriah pada tahun 1950-an, dan  memperoleh kekuatan yang efektip pada tahun 1961. Suriah mulai melaksanakan rencana pembangunan lima tahun pada tahun 1960, dan pada tahun 1965 pemerintah telah menasionalisasi lebih dari 95% dari industri nasional.
  
Tunisia ; Habib Bourguiba (1903 –  2000) adalah pendiri dan Presiden Pertama Republik Tunisia (1957- 1987). Neo-Destour Sosialis partai adalah partai dipimpin oleh Habib Bourguiba, selama masa pemerintahannya banyak dilakukan reformasi diberbagai bidang yang  pro Barat.
Yaman ; Pada abad ke-19, Yaman utara dikuasai oleh Imperium Ottoman, sedangkan Yaman Selatan dikuasai oleh Inggris. Setelah merdeka dari penjajahan, masing-masing wilayah mendirikan negara terpisah. Yaman utara menjadi Republik Arab Yaman sedangkan Yaman selatan yang dikuasai kaum marxis (Front Pembebasan Nasional Sosialis Yaman) mendirikan negara Republik Demokratik Rakyat Yaman (1971). Sejak tahun 1972, pemerintah kedua negara itu mulai membicarakan kemungkinan disatukannya kembali negara Yaman, namun baru lk 18 tahun kemudian (1990)  di-deklarasi-kan Republik Yaman yang merupakan persatuan dari Republik Arab Yaman dan Republik Rakyat Demokratik Yaman.

1. Latin Amerika.

Sebagaimana yang terjadi di Asia, maka masuknya faham sosialisme  ke Amerika Latin juga menjadi salah satu sebab timbulnya gerakan revolusioner di Amerika Latin. Berikut ini adalah gambaran ringkas tentang awal masuknya faham sosialisme di beberapa negara Amerika Latin.
Bolivia ; Gerakan Revolusioner Nasional yang berkuasa di Bolivia pada tahun 1952 di bawah Presiden Victor Paz Estenssoro memberlakukan skema kebijakan sosialis sbb :
  • hak pilih bagi seluruh warga (universal),
  • land reform,
  • nasionalisasi, dan
  • langkah-langkah kesejahteraan sosial.

Junta militer yang menggantikan Paz Estenssoro pada tahun 1964 tidak membatalkan skema socialis  tersebut. Sebuah pemberontakan sayap kanan militer pada tahun 1970 gagal, tapi kudeta sayap kanan yang lain dipimpin Kolonel Hugo Banzer Suarez berhasil pada tahun 1971.

Chilie ; Pada tahun 1970, Salvador Allende, seorang Marxis, terpilih sebagai presiden Chile. Allende berusaha mengubah ekonomi dan masyarakat Chilie mengikuti garis sosialisme, sementara itu Allende juga menjanjikan untuk mempertahankan kebebasan  sipil (ngunandiko.27 Amerika Selatan).

Guatemala ; Dengan terpilihnya Presiden Jacob Guzman pada tahun 1951 menyebabkan pengaruh Komunis menjadi kuat di Guatemala.  Guzman lengser karena kudeta pada tahun 1954.

Guyana ; Guyana semula adalah koloni Inggris. Guyana mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1960, kemudian pada tahun 1970 Perdana Menteri Forbes Burnham (1923 1985) secara resmi mengumumkan pembentukan Republik Koperasi Sosialis Guyana  (Co-operative Republic of Guyana).
 
Jamaika ; Partai-partai yang berhaluan  sosial demokrat mendominasi percaturan politik di Jamaika setelah 1945, dan kemudian berhasil memerintah Jamaika sebagai negara merdeka dari tahun 1962.
 
Kuba ; Rejim komunis pertama yang sukses di Amerika Latin adalah di Kuba, Rejim komunis tersebut didirikan oleh Fidel Castro (Partai Serikat Revolusi Sosialis, Cuba) setelah menggulingkan pemerintahan Presiden Fulgencio Batista pada tahun 1959. Pada tahun 1965  Partai Serikat Revolusi Sosialis tersebut menjadi Partai Komunis Kuba. Dan pada tahun 1968 semua perusahaan swasta dinasionalisir.

Monumen "Haya de la Torre"
Meksiko ; Sebagai akibat dari Revolusi 1911, konstitusi Meksiko tahun 1917 mencantumkan reformasi kepemilikan tanah dan reformasi perburuhan. Hal itu berarti bahwa kepemilikan tanah pribadi menjadi subordinasi dari kepentingan umum, sehingga memungkinkan pengambil-alihan lahan, me-nasionalisasi semua sumberdaya alam dibawah tanah (mis : minyak bumi), dan meluncurkan program-program kesejahteraan social lainnya.
The Alianza Popular Revolucionaria Americana (APRA), didirikan di Meksiko pada tahun 1924 oleh Haya de la Torre ( seorang Peru yang diasingkan) mempengaruhi perilaku partai-partai sosial demokrat di berbagai negara di Amerika Latin.  Program “Aprista” yaitu program   kaum sosial demokrat (democratic sosialism) terdiri dari :
  • anti imperalisme, 
  • pembangunan ekonomi,
  • unifikasi Amerika Latin,  
  • integrasi orang Indian, dan
  • penciptaan budaya Indo-Amerika yang baru.

Peru ; Sebuah rezim militer dipimpin oleh Mayor Jenderal Juan Velasco Alvarado (1910-1977) berkuasa di Peru pada tahun 1968, kemudian Velasco Alvarado melakukan reformasi kepemilikan tanah dan nasionalisasi dalam skala besar usaha perdagangan dan industri.

Uruguay ; Uruguay di bawah Presiden Jose Battle (1929 – 2007) selama periode 1903-1907, dan periode 1911-1915 adalah negara Amerika Latin pertama yang melakukan nasionalisasi usaha perdagangan dan industri  (state action against foreign economic imperialism).Jose Battle juga memberlakukan skema kesejahteraan sosial yang luas seperti tunjangan bagi penganggur (unemployment compensation) pasa tahun 1914 dan delapan jam kerja (eight-hour workdays) pada tahun 1915.

2. Amerika Utara.

Amerika Serikat ; Gerakan sosialis pada awalnya memiliki pendukung di Amerika Serikat, tetapi gerakan tersebut tidak pernah populer dan memiliki  dasar politik yang luas. Pada 1876 telah berdiri sebuah Partai Buruh Sosialis.  Eugene V. Debs  (1855 –  1926) adalah pemimpin buruh Amerika, salah satu pendiri dari organisasi Persatuan Buruh Industri Dunia (Industrial Workers of the World), Debs  beberapa kali menjadi kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Sosialis Amerika (Socialist Party of America), seperti diketahui pada tahun 1890 Eugene V. Debs dan kawan-kawan mendirikan Partai Sosial Demokrat America. Kemudian (1901) Partai Buruh Sosialis dan Partai Sosial Demokrat America bergabung  membentuk Partai Sosialis Amerika.
Partai Sosialis Amerika tersebut  terus tumbuh pada awal abad ke-20, pada tahun 1912 partai itu beranggotakan 180.000 dan terpilih di lk 1000 jabatan publik diantaranya adalah 50 walikota, dan 1 anggota kongres. Partai Sosialis tidak pernah sukses dalam pemilihan presiden Amerika Serikat ; nama-nama kadidat  calon presiden dari Partai Sosialis adalah : Debs (1900, 1904, 1908, 1912, dan 1920), Norman Thomas (1924, 1928, 1932, 1936, 1940, 1944 dan 1948) , dan Darlington Hoopes (1952 dan 1956).
"New Deal" yaitu program ekonomi Amerika Serikat antara tahun 1933 dan 1936 dari Presiden Franklin D. Roosevelt telah mengakomodasi banyak tuntutan Partai Sosialis, namun pengaruh partai tersebut secara nyata menurun.

Canada ; Partai Sosialis Kanada didirikan pada tahun 1905, enam tahun kemudian berdiri partai sosialis yang lebih moderat yaitu Partai Demokrat Sosial Kanada. Kemudian (1933) berdiri Co-operative Commonwealth Federation (CCF), organisasi ini disponsori oleh para pemimpin tani dan buruh yang mengadopsi program sosialis. CCF cukup berhasil dalam pemilihan anggota parlemen federal, dan memperoleh tempat di pemerintahan provinsi Saskatchewan. Pada tahun 1961 dalam rangka membangun hubungan lebih dekat dan lebih terorganisir dengan buruh, maka CCF direorganisasi menjadi Partai Demokrat Baru.

VII. Penutup.

Sebagai penutup dari uraian diatas ingin disampaikan hal-hal sbb :
  • Sesungguhnya pemikiran tentang sosialisme telah lama muncul dalam hati dan otak manusia, hal itu terlihat dari pandangan Plato tentang produksi, ajaran Islam tentang keserakahan (surat al-Taubah ayat 34-35) dan lain-lain. Semula pemikiran tentang sosialisme tersebut masih samar-samar – bahkan pemikiran yang utopis – namun kemudian menjadi lebih nyata dan kongkrit serta memiliki dampak langsung pada kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya umat manusia seperti pemikiran, François-Noël Babeuf,  Henri Saint-Simon, Charles Fourier, Robert Owen, serta Marx dan Engels
  • Marx (1818 – 1883) dan Engels (1829 – 1895) menganggap kaum sosialis-awal sebagai "utopian", karena hanya bersandar pada kesadaran moralitas dan rasionalitas manusia saja, tidak disertai pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mengatur proses sejarah, sosial, dan ekonomi. Marx dan Engels berdasarkan fakta keadaan masyarakat yang diamatinya pada waktu itu, serta menggunakan dalil-dalil theori sosialisme yang diyakininya, menghasilkan  suatu konsep yang antara lain dalam bentuk “Manifesto Komunis” dan apa yang disebut sebagai "sosialisme ilmiah"
  • Pada abad ke-19 kaum sosialis (Bolsheviyk) dibawah kepemimpinan Lenin menerapkan “sosialisme ilmiah” ajaran Marx & Engels tersebut, dan di Rusia berhasil membentuk negara sosialis pertama di muka bumi.  Hal itu mengakibatkan faham sosialisme memiliki dampak yang signifikan terhadap :
    • gerakan buruh di negara-negara Eropa dan Amerika Utara, dan
    • gerakan kemerdekaan di negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Dampak faham sosialisme tersebut antara lain terlihat dari cara (methode)    gerakan buruh dan gerakan kemerdekan tersebut  memperjuangkan tujuan-tujuannya. Pada paruh pertama abad ke-19 tampak bahwa tujuan perjuangan kaum buruh di Eropa dan di Amerika Utara adalah untuk memperoleh perbaikan “lingkungan  kerja” dan “upah kerja” telah mulai dapat terwujud. Sedangkan gerakan kemerdekaan di koloni-koloni di Asia Afrika dan Amerika Selatan mulai nampak geliatnya.

  • Kemenangan kaum Bolsheviyk dalam revolusi Oktober 1917 di Rusia menjadi bukti bahwa kaum sosialis (Partai Komunis Rusia) bersama-sama dengan kaum buruh dan petani dapat menumbangkan suatu negara raksasa yang berdasar feodalisme dan kapitalisme (kekaisaran Rusia), serta membangun negara soaialis ( Uni Sosialis Soviet Republik) yang kuat di Rusia. Hal itu kemudian memberi inspirasi gerakan-gerakan kemerdekaan di berbagai tempat, terutama di negara-negara jajahan (koloni-koloni) ataupun setengah jajah di Asia, Afrika dan Amerika Selatan.
  • Setelah Perang Dunia II faham Sosialisme bersama-sama dengan  faham nasionalisme dan faham agama a.l Islam digunakan sebagai senjata teoritis bangsa-bangsa di Asia, Afrika dan Amerika Selatan dalam perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme.  Ketiga faham tersebut oleh Bung Karno (Presiden Republik Indonesia Pertama) dinamakan "Nasakom" singkatan dari nasionalisme, agama, dan komunisme (sosialisme). Selain itu sosialisme berpengaruh secara signifikan terhadap reformasi ekonomi, politik, dan budaya dinegara-negara yang baru merdeka.
  • Sosialisme terutama sosialisme dalam bentuk komunisme, sesuai dengan karakter faham tersebut, telah menyebabkan munculnya sifat  kediktatoran sentral dan otoriter pada banyak negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan yang baru membebaskan – setelah berakhirnya Perang Dunia II – dirinya dari kolonialisme . Di negara-negara tertentu sifat “kediktatoran sentral dan otoriter” tersebut tampak dalam bentuk rejim militer (mis : di Mesir, Libya dll), sementara di negara-negara lain  sering mengambil bentuk lain misalnya kediktatoran partai, etnis, suku, paternal dan lain-lain.
  • Sebagaimana diketahui sosialisme sejak pertengahan abad ke-20 telah menjadi ideologi yang kuat pengaruhnya di dunia ketiga, dan memiliki peranan yang signifikan dalam membebaskan negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin dari kolonialisme. Di Eropa Barat dan di Amerika Utara setelah Perang Dunia II banyak tuntutan kaum sosialis yang telah diakomodir seperti perbaikan lingkungan kerja, pengurangan jam kerja, jaminan sosial dll. Namun kemudian kekuatan kaum sosialis tersebut menurun karena bangkitnya kembali  kapitalisme setelah runtuhnya facisme (Hitler dll pada Perang Dunia II), dan munculnya bentuk neo-imperalisme atau neo-kolonialisme yang menitik beratkan dominasi dibidang ekonomi. Disamping itu runtuhnya Uni Soviet -  karena mengabaikan  prinsip-prinsip "Good Corporate Governance" -  juga memperlemah kekuatan kaum sosialis di berbagai penjuru dunia.

  • Prinsip-prinsip sosialisme setelah diterapkan (di negara baru di Asia, Afrika, dan Latin Amerika), ternyata perlu modifikasi (revisi) sesuai dengan kondisi masyarakat yang dihadapinya. Sosialisme ternyata mengandung kelemahan dan keterbatasan yang melekat pada individu manusia seperti sifat-sifat egois, koruptif, serakah dll yang harus dapat dikendalikan. Untuk mengatasi hal itu memerlukan kemampuan manajemen dan administrasi yang modern dalam praktek sosialisme. Disamping itu praktek sosialisme juga harus berhadapan dengan praktek kolonialisme dan imperialisme yang telah memiliki pengalaman yang panjang sebelumnya serta telah ber-metaforse menjadi neo-kolonialisme dan neo-imperialisme.

  • Gerakan sosialisme bersama-sama dengan gerakan nasionalisme,dan  agama (mis; Islam) telah behasil membebaskan rakyat di tanah-tanah jajahan (koloni-koloni) dari kaum penjajah (imperialis). Namun sosialisme juga menyisakan masalah-masalah :
    • Reformasi sosial dan ekonomi yang dilakukan oleh berbagai gerakan kaum sosialis   belum mampu mengakhiri ke-tidakadil-an dan masih mengandung ke-tidak-efisien-an (inefficiency).
    • Industrialisasi dengan cepat yang telah dilakukan berdasar faham sosialisme sering mengabaikan kelestarian lingkungan & nilai-nilai tradisional dan lain-lain.
    • Sistem sosialisme dalam pengelolaan industri dan pemerintahan (birokrasi) seringkali tidak manusiawi antara lain karena hanya mengganti posisi dalam pengelolaan yang semula dipegang oleh politisi bourgeuis dan para intrepreneurs dengan anggota-anggota partai dan keluarga penguasa negara yang tidak memiliki kemampuan serta kompetensi yang cukup. Bahkan ideologi sosialis yang manusiawi sering kali disalah gunakan  untuk menutupi ketidakmampuan mereka (anggota partai dan keluarga penguasa) yang dapat berakibat penindasan politik dan eksploitasi ekonomi.
    • Kapitalisme dalam bentuk neo-kolonialisme dan neo-imperalisme berkat pengalamannya yang panjang dan penguasaannya atas teknologi ternyata mampu memperbaiki dirinya sehingga dapat bekerja dengan efisien.

  • Dari pengalaman sejarah tampak bahwa praktek sosialisme yang ekstrem seperti praktek komunisme (Stalin) di Rusia dan praktek facisme nazi (Hitler) di Jerman mengakibatkan banyak  prinsip-prisip dasar sosialisme dan harapan rakyat seperti:
    • Kepemilikan publik,
    • Pekerja yang mengelola industri,
    • Kesetaraan antar manusia, dan
    • Kepercayaan akan essensi kebajikan & rasionalitas manusia.
yang semula diharapkan akan membawa ketenangan sosial dan kebahagiaan umat manusia menjadi rusak dan berubah. Disamping itu harapan berkembangnya sosialisme ke seluruh dunia yang akan membawa terjaminnya perdamaian internasional sedemikian jauh tidak terbukti.

Semua hal negatip dari sosialisme diatas tidaklah menutupi  fakta bahwa sosialisme telah memberi sumbangan yang sangat berharga bagi umat manusia dalam membebaskan dirinya dari penindasan. Sosialisme telah membentuk prinsip bahwa ekonomi harus dikendalikan untuk memberi keuntungan bagi umat manusia secara keseluruhan secara adil. Sosialisme  berpendapat bahwa semua harus berbagi dalam pengambilan keputusan ekonomi yang mempengaruhi kesejahteraan umat manusia, dan eksploitasi manusia atas manusia harus dihapuskan.

*
Persamaan antara demokrasi dan sosialisme hanyalah dalam hal kesetaraan”. Demokrasi melihat “kesetaraan” dalam kebebasan, sedangkan sosialisme melihat  kesetaraan dalam menahan diri dan pengabdian (Alexis_de_Tocqueville)

*