Minggu, 23 Oktober 2016

SAINS, Bagian.1

Ngunandiko. 111

 

 

 

Sains
(Ilmu Pengetahuan)

Bagian.1


I.            PENDAHULUAN

Filsafat (philosophy) dan sains (science)  atau ilmu pengetahuan  adalah merupakan suatu hasil besar umat manusia. Filsafat telah dibahas dan direnungkan di “Ngunandiko” yang lalu. Dan guna melengkapinya “Ngunandiko.111” ingin melakukan bahasan dan renungan tentang sains (science). Seperti diketahui bahwa akar dari sains itu  sesungguhnya lahir berbarengan dengan sejarah umat manusia, dimana diketahui bahwa   manusia purba sejak lama telah :
  • membuat api dan mewarnai sesuatu benda;
  • menggunakan kulit/serat tanaman dan hewan ;
  • menggunakan gesekan, gravitasi ; dan
  • membuat alat-alat sederhana seperti pemukul dari batu atau kayu dan lain-lain.

Manusia purba dalam melakukan hal-hal diatas, tidak sadar bahwa ada ilmu yang berada di belakang-nya, dan itu telah berlangsung ribuan tahun. Sudah barang tentu apa yang dilakukan oleh manusia itu, dari waktu ke waktu terus bertambah jumlah dan ragamnya..
Pada suatu saat apa yang dilakukan oleh manusia  itu mulai disusun-nya secara tertib dan sistematis. Manusia juga mulai menyusun prinsip-prinsip umum atas kelompok-kelompok fakta dan kejadian-kejadian (fenomena), serta menyimpulkan bahwa kelompok-kelompok itu terkait satu dengan yang lain, Pada masa itulah sains mungkin dimulai.
Dalam pada itu Tan Malaka – mengutip pendapat sejumlah ahli –   pada pokoknya mengatakan bahwa sains ialah :
  • organizations of fact, penyusunan bukti.
  • simplification by generalisation, penyerderhanaan  dan generalisasi.
  • accurate thought, ilmu empiris, ialah cara berpikir yang jitu, tepat, atau paham yang nyata.

Setelah berkembang cukup jauh, sains itu akhirnya terpisah menjadi 2 (dua) pisahan ilmu atau sains :
  • pisahan sains yg berkembang dlm ide-ide dan teori-teori ; dan
  • pisahan sains yg berkembang dlm proses penggunaannya.

Kedua pisahan sains tersebut adalah  seperti layaknya kepala dan tangan yang terpisah.
Pada abad ke-16 dan ke-17 kedua pisahan ilmu itu bertemu kembali, hal itu menandai lahirnya sains (ilmu pengetahuan) modern, yaitu : sains  yang menggunakan teori, pengamatan, percobaan dan hubungan matematika.  Sains modern berusaha tidak hanya untuk memahami alam, tetapi juga mengendalikan dan mengubah alam itu.
Lahirnya sains modern  merupakan salah satu kisah yang paling menarik dari perkembangan intelektual manusia seperti tampak pada uraian berikut ini.

II.          PERKEMBANGAN SAINS (ILMU PENGETAHUAN).

Untuk memberi gambaran tentang perkembangan sains (ilmu pengetahuan), maka dalam bahasan dan renungan ini perkembangan ilmu pengetahuan itu akan disampakan dalam 12 (dua-belas) butir dengan urutan sbb :

.              
01 PERKEMBANGAN SAINS DI MESIR DAN BABYLONIA
02.PERKEMBANGAN SAINS DI YUNANI
03.ILMUWAN DARI ALEXANDRIA
04.SAINS DI DUNIA ISLAM
05.SAINS DI EROPA PADA ABAD PERTENGAHAN
06.LAHIRNYA KEMBALI SAINS
07.REVOLUSI SAINS
08.ABAD SAINS EKSPERIMENTAL
09.REVOLUSI KIMIA
10.SAINS PADA ABAD KE-19
11.SAINS PADA ABAD KE-20
12.SAINS PADA MASA KINI

Ke 12 (dua-belas) butir tentang sains tersebut diatas akan diuraikan secara singkat seperti berikut ini.

1.   PERKEMBANGAN SAINS DI MESIR dan BABYLONIA

Peradaban umat manusia paling awal di muka bumi tercatat muncul di lembah-sungai Tigris dan Eufrat, Indus, dan Nil. Komunitas yang terbentuk di lembah itu tumbuh cepat menjadi kota. Sebuah peradaban dengan sistem yang mengatur kehidupan kota dan daerah-daerah sekitarnya mulai muncul.

Lembah Tigris dan; Eufrat

Dilihat dari sisi peradaban, daerah yang paling maju peradabannya pada awalnya adalah Babilonia dan Mesir. Orang-orang Babilonia dan Mesir tersebut telah berupaya melakukan pengamatan terhadap alam.
Orang-orang Babilonia dan Mesir itu menyusun kalender tahun dan menetapkan unit ukuran. Pada awal 2500 SM bangsa Babilonia telah menetapkan standar untuk ukuran panjang, berat, dan volume. Satuan panjang  adalah “kaki” setara dengan sekitar 2/3 inci ; satu kaki  = 20 jari ; dan panjang yang disebut sebagai “hasta” = 30 jari.
Disamping itu oleh bangsa Babilonia dan Mesir juga dikembangkannya sebuah sistem angka berdasar angka 10. Selain itu dikenal pula  sistem berdasarkan jumlah 60,  sistem  ini  mulai digunakan oleh kalangan yang cukup luas pada tahun 2.000 SM. Beberapa langkah lain yang telah diambil oleh bangsa Babilonia  adalah dalam geometri dan aljabar.

a.   ASTRONOMI
Orang Babilonia  mengamati perubahan musim dengan cermat. Mereka juga mengamati gerakan benda-benda di langit : matahari, bulan, bintang-bintang, dan planet-planet. Pengamatan ini menghasilkan metode pengukuran waktu, dengan membagi waktu menjadi tahun dan bulan.
Orang Babilonia berdasarkan metode pengukuran waktu tersebut, melakukan observasi terhadap langit (bintang,bulan,matahari dll), hal itu merupakan  awal ilmu astronomi. Nama-nama yang digunakan saat ini untuk konstalasi (ruang falak) seperti Aries dan Gemini adalah berasal dari orang Babilonia.
Orang Babilonia dan bangsa lainnya percaya bahwa benda-benda langit memiliki efek langsung terhadap kehidupan seseorang. Mereka berpikir bahwa posisi benda-benda langit berpengaruh terhadap kegiatan atau peristiwa-peristiwa tertentu ; misalnya apakah berburu akan sukses, apakah pernikahan akan bahagia, apakah pertempuran akan menang, dan sebagainya. Keyakinan bahwa posisi benda-benda langit mempengaruhi kehidupan seseorang disebut astrologi.
Astrologi memerlukan pengamatan yang cermat terhadapi langit,  pengamatan yang cermat terhadapi langit tersebut menyebabkan timbulnya ilmu astronomi. Ahli ilmu astronomi disebut astronom.
Para astronom Babilonia menyadari bahwa bumi mungkin berupa bola dunia, walaupun semula mereka menggambarkan bahwa  alam semesta adalah sebagai sebuah kotak tertutup. Mereka pikir bumi berada di lantai kotak dan terletak diatas air, di luar air ada gunung-gunung tinggi yang menyangga langit. Orang-orang Mesir memiliki ide yang sama tentang struktur alam semesta itu. Dan orang berpikir bahwa sungai mengalir menuruni pusat bumi.

b.   OBAT-OBATAN
Mesir tidak semaju Babilonia dalam ilmu matematika dan astronomi. namun dalam hal ilmu pengobatan jauh lebih maju. Teks medis Mesir yang ditulis diatas papirus (sejenis kertas yang dibuat dari alang-alang) pada tahun 2.000 SM menyebutkan nama-nama sejumlah obat-obatan. Obat-obatan itu ada yang telah digunakan lk 1.000 tahun sebelumnya.
Orang Babilonia berpandangan bahwa penyakit adalah sebagai hal yang mistis. Mereka mengandalkan doa dan nyanyian untuk dewa-dewa  sebagai pengobatan utama suatu penyakit. Meskipun orang Mesir juga menggunakan doa dan nyanyian, namun kemudian praktek menyembuhan penyakit dengan obat lebih berkembang. Teks medis  menunjukkan bahwa orang Mesir memiliki beberapa pengetahuan tentang anatomi (struktur tubuh manusia). Beberapa teks yang telah ada lebih awal, menunjukkan bahwa orang Mesir juga telah memiliki pengetahuan tentang fungsi bagian bagian tubuh manusia-(ilmu fisiologi).
Salah satu teks medis Mesir, berasal dari sekitar 1.600 SM, memberikan diskripsi berbagai penyakit seperti gejala yang timbul, diagnosis, dan obatnya (resep). Teks lain mengatakan bahwa dokter harus menilai dalam setiap kasus apakah penyakit ini bisa disembuhkan atau apakah suatu pengobatan diragukan. Para dokter juga harus memutuskan apakah akan mencoba untuk mengobati atau tidak.

2.   PERKEMBANGAN SAINS DI YUNANI
Catatan yang ditinggalkan oleh orang orang Babilonia & Mesir menunjukkan bahwa ilmu telah diterapkan dalam pekerjaan mereka (misalnya : melakukan pengobatan). Namun secara umum tidak bisa disebut sebagai benar-benar ilmiah, karena mereka tidak mencoba memeriksa lebih lanjut apa yang mereka amati dan mencari hubungan sebab dan akibat.
Orang Yunani dari Ionia (Ionia adalah bagian dari Yunani yaitu daerah kuno di pesisir tengah Anatolia di Turki) mungkin adalah pemikir pertama di dunia, dimana mereka melakukan pengamatan ke angkasa (langit) yang digunakannya dalam astrologi. Kemudian pengamatan tersebut menjadi ilmu yang sangat terorganisasi, yaitu astronomi. Sementara itu metode pengukuran bumi  menjadi geometri.
Orang-orang Yunani adalah pelaut yang terlibat dalam perdagangan antar negara. Sebagai akibat dari perdagangan dengan banyak negara itu, maka informasi tentang peradaban dari negara-egara lain sampai di Yunani. Dengan demikian orang-orang Yunani dapat memilih di antara sejumlah ide dan teknik yang mereka rasakan berharga dan beradaptasi dengannya.

a. Ionians
Thales dari Miletus (640 - 546 SM) adalah salah satu filsuf Ionian  yang pertama-tama mencoba memahami dan menjelaskan fenomena alam. Thales adalah juga seorang pedagang yang telah melakukan perjalanan ke berbagai pelabuhan di laut Tengah (Mediteranean). Thales  telah belajar  astronomi dari Babilonia  dan matematika dari Mesir. Pemikirannya menuntunnya untuk memisahkan keyakinan (mitos) dengan fakta, sebagai penjelasan terhadap fenomena alam. Thales datang pada kesimpulan, bahwa hal-hal alami (nyata) adalah yang menyebabkan terjadinya fenomena alam.
Menurut orang Babilonia dan Mesir, segala sesuatu di alam semesta ini terbuat dari tiga unsur : “air”, “udara”, dan “bumi”. Oleh Anaximander (611 - 547 SM) – seorang Ionian – ke ketiga unsur tersebut ditambahkan “api” sebagai unsur keempat. Anaximander percaya bahwa keempat unsur ini, pertama kali terbentuk, adalah dari beberapa substansi dasar. Setelah terbentuk, masing-masing unsur itu mencari tempatnya sendiri secara alami. Hal itu menyebabkan lahan kering terjadi ketika air menguap, dan api menemukan tempatnya sendiri di angkasa.    
Mahluk hidup menurut Anaximander, muncul ketika matahari mengeringkan bahan lembab dari keadaan lembab. Manusia dan binatang lainnya "awalnya adalah ikan” .  Menurutnya kehidupan dimulai dari kelembaban (moisture) dan kemudian berubah secara pelan-pelan. Pandangan Anaximander tersebut adalah salah satu teori yang paling tua dari asal-usul manusia di bumi.

b. Pythagoras dan para pengikutnya.
Pythagoras (5827 - 5007 SM) adalah filsuf Yunani yang telah menyumbang  sejumlah gagasan ilmiah. Pythagoras  tinggal di  Croton, koloni Yunani di Italia selatan. Kelompok orang-orang yang mengikuti ide-idenya disebut Pythagorian.
Pythagorean melakukan beberapa pekerjaan yang sangat penting dalam matematika dan menyumbang pemikiran ke teori tentang langit. Misalnya : bumi adalah bola yang bergulir di sekitar beberapa titik tetap di langit (uang angkasa). Mereka juga mengatakan bahwa di titik tetap itu ada  pusat api yang menyala (api), namun api pusat tersebut bukanlah matahari.
Sejumlah filsuf Yunani dipengaruhi oleh Pythagoras, diantaranya adalah Empedocies (500 - 430 SM). Empedocies mengatakan bahwa akar dari semua materi adalah empat unsur ; yaitu “tanah”, “air”, “udara”, dan “api”, selanjutnya Empedocies menambahkan bahwa kombinasi unsur-unsur itu dapat menjadi semua jenis materi yang ada.

c. TEORI ATOMIC
Sebuah teori yang berbeda dengan Empedocles dikemukakan oleh Leucippus, yang hidup sekitar  400 BC, dan Democritus (460-370 BC). Orang-orang ini percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta terdiri dari atom (partikel sangat kecil),  yang tidak dapat dibagi menjadi sesuatu yang lebih kecil. Ada begitu banyak atom di dunia, dan tidak ada yang bisa menghitungnya. Atom bergerak di ruang kosong yang tidak memiliki akhir. Mereka mengatakan bahwa atom sudah ada sejak dunia mulai dan tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.
Sebagian besar pekerjaan Leucippus telah hilang dan hanya sedikit yang diketahui tentang teorinya yang masih tertinggal. Sementara itu Democritus berpendapat, bahwa atom itu berbeda satu sama lain dalam hal bentuk, ukuran, ketertiban, dan posisi, tapi semua atom terbuat dari bahan yang sama. Democritus berpendapat bahwa semua jenis  materi yang berbeda-beda itu adalah karena penggabungan (combination) dan pemisahan atom-atom yang disebabkan oleh gerakan, posisi, ukuran, dan bentuk. Untuk kurun waktu yang lama, sangat sedikit orang menerima teori Democritus tentang struktur materi itu. Sedangkan teori Empedocles tentang empat unsur (element) itu ternyata berumur panjang, dan dalam perjalanan sejarah umat manusia telah muncul kembali berkali-kali.

d.   PENGOBATAN  
Kedokteran Yunani adalah kombinasi pemikiran Mesir dan ide-ide Yunani. Dokter-dokter Yunani memiliki tiga sumber utama pemikiran (schools of thought) tentang obat dan pengobatan, yaitu :
  • dewa obat Yunani ;
  • obat-obatan kuil, yang dikelola oleh imam-imam kuil Aesculapius ;
  • pengikut Pythagoras, dimana mereka lebih tertarik pada teori tentang penyakit daripada cara menyembuhkan penyakit.

Kiranya kelompok yang paling penting dari dokter-dokter Yunani adalah mereka yang mengikuti ide-ide Hyppocrates dari Cos (460 - 377 SM). Pengikut Hippocrates terutama menaruh perhatian pada metode penyembuhan penyakit. Namun mereka juga mengembangkan beberapa teori tentang penyakit, yang paling terkenal adalah teori humoral.
Teori humoral menyatakan bahwa tubuh berisi empat cairan atau jus. kesehatan seseorang tergantung pada keseimbangan cairan atau jus di tubuhnya. Ketika seseorang sedang sakit, jus dalam keadaan tidak seimbang. Banyak resep (cara pengobatan) di teks Hippocratics ditujukan membawa jus kembali seimbang. Untuk menjaga cairan atau jus dalam keadaan seimbang, maka zat-zat tertentu dalam bentuk obat-obatan  ditambahkan ke tubuh manusia (mis : melalui makanan atau darah), atau dikeluarkan-dari tubuh (mis :i metode pendarahan pasien).

e. PLATO
Plato adalah seorang filsuf Yunani yang tinggal di Athena. Dia dan Aristoteles adalah dua filsuf Yunani terbesar. Mereka juga yang sangat penting bagi pengembangan ilmu di Yunani selama berabad-abad setelahnya. Plato dan Aristoteles memiliki peran yang luar biasa bagi perkembangan sains pada masa Yunani dan berabad-abad setelah itu. Kedua filsuf Yunani itu menyusun  filsafat dan sains sebagai suatu totalitas sistem alami, termasuk etika, politik, dan teologi.
Bagi Plato alam semesta secara fundamental adalah bersifat matematikal. Pengalaman (experience) dan pengamatan (observation) sangat sedikit diperhitungkan dalam sistem pemikiran Plato. Plato membentuk pemikirannya (idea) tentang alam dengan terlebih dahulu memimikirkan (menganggap) bahwa fakta yang muncul adalah paling logis. Maka dengan penalaran dari fakta tersebut, Plato menarik kesimpulan tentang suatu fenomena alam tanpa observasi dan eksperimen. Misalnya : (1) Jika orang  menganggap  bola adalah bentuk yang sempurna, maka Plato mengatakan bahwa alam semesta adalah berbentuk bola ; (2) jika gerakan melingkar dianggapnya gerak  yang paling sempurna gerak, maka semua gerak alam di alam semesta adalah melingkar.
Plato juga percaya bahwa semua benda yang terlihat di bumi selalu berada pada keadaan berubah, dan hanya representasi belaka dari jenis utama, yang tidak berubah. Misalnya : Anda melihat banyak jenis meja, Anda dapat mengidentifikasi-nya sebagai meja, karena Anda memiliki gagasan (ide) tentang meja itu. Meja adalah representasi dari ide, jenis ide-ide utama yang dibaca. Plato percaya bahwa hanya ide-ide atau bentuk ide-ide tersebut, yang memenuhi syarat (benar) untuk dflakukan analisis secara rasional. Meskipun pandangan Plato memiliki pengaruh besar terhadap para ilmuwan generasi kemudian, namun sulit untuk menyebut kegiatan-kegiatan Plato itu sebagai sains.

f.    ARISTOTLE
Plato mendirikan sekolah di kota Athena. Salah satu muridnya adalah Aristoteles. Umum menganggap bahwa orang yang paling penting dalam sejarah sains (ilmu pengetahuan) Yunani adalah Aristoteles. Aristoteles kemudian mendirikan sekolah sendiri.
Pada awalnya Aristoteles mengikuti ajaran Plato. Aristoteles, seperti gurunya Plato, ia berpikir bahwa benda-benda langit bergerak dalam lingkaran sempurna, dan kemudian mengembangkan lebih lanjut teori tersebut. Berbeda dengan Plato, Aristoteles menggantungkan diri pada pengamatan dalam mencari penyebab fenomena alam.
Aristoteles menambahkan dalam teori-teorinya, bahwa semua materi terbuat dari empat unsur tanah, air, api, dan udara :
  • Tanah dan air "bersifat berat" cenderung bergerak ke arah pusat alam semesta (dalam hal ini bumi) ;
  • Udara dan api "bersifat ringan" cenderung meninggalkannya.(dalam hal ini bumi).

Dalam mempelajari makhluk hidup, pandangan Aristoteles sangat dekat dengan sains modern. Sebagaimana diketahui Aristoteles adalah seorang pengamat dan kolektor yang cermat. Aristoteles  mengamati pertumbuhan janin ayam di dalam telur, dia juga melakukan hal yang serupa pada lebih dari 500 jenis hewan ; dan menggambarkannya.dengan cermat. Sampai abad ke-16 dan ke-17 beberapa ilmuwan telah menyempurnakan pengamatannya itu terhadap hampir semua makhluk hidup.
Aristoteles menggunakan sistem klasifikasi tumbuhan dan hewan yang didasarkan terutama pada cara berkembang biak. Sytem Aristoteles itutelah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun. Tapi penekanannya pada cara pengamatan mungkin kontribusi terbesar bagi ilmu pengetahuan.
Aristoteles adalah tokoh yang tegak menjulang tinggi dalam sejarah ilmu pengetahuan Yunani. Aristoteles adalah orang Yunani terakhir yang menyusun sistem alam yang lengkap,  dan  orang  pertama yang mulai memberi dasar baru bagi ilmu pengetahuan dengan menggunakan pengamatan dan pengalaman. Sumbangannya yang besar dibidang filosofi telah membawa Aristoteles sebagai salah satu filsuf terbesar.

3.   ILMUWAN dari ALEXANDRIA
Alexander Agung (pada masa mudanya adalah murid Aristoteles), ia telah memperluas wilayah (expansion) Yunani. Pada akhir abad ke-4 SM di wilayah perluasan itu dibangunnya kota Alexandria (kini Alexsandria adalah kota di Mesir yang terletak di pantai Laut Tengah). Penguasa Alexandria setelah Alexander Agung, menidirikan museum dan perpustakaan terbesar di dunia. Filsuf, ahli matematika, ulama dan lain-lain, karenanya berbondong-bondong ke kota Alexandria.  Pada masa itu Alexandria menjadi pusat pembelajaran sains.
Sebagaimana diketahui di Alexandria itu, Archimedes membuat sejumlah karya, di sebagian dari karyanya itu dapat dijumpai suatu  pembuktian dengan cara  kombinasi deduksi dan pendekatan eksperimental.  Selain itu di Alexandria pula, Euclid (330-260 SM) menulis karya besarnya “Elements of Geometry”. Dalam karyanya itu Euclid telah menghimpun teori-teori geometri baru hasil karyanya dan teori-teori geometri lama (yang telah ada), semuanya ditulis menjadi satu dalam sebuah karya tunggal.
Para murid sekolah astronomi Alexandria antara lain Aristarchus (320-230 SM), ia mengajukan suatu teori tentang gerakan bumi. Aristarchus mengatakan bahwa bumi mengitari matahari dalam orbit melingkar, sementara itu bumi juga berputar pada porosnya. Aristarchus  mengatakan bahwa bumi menyelesaikan orbitnya dalam satu tahun, dan  bumi membuat satu putaran lengkap pada porosnya dalam satu hari. Teori ini, pada masa itu tidak dapat diterima oleh umum, namun pada  abad ke-16 seorang astronom Polandia (Copernicus) telah mengajukan teori serupa.
Para astronom Aleksandria berusaha melakukan pengukuran terhadap beberapa jarak yang penting a.l adalah sbb:
  • Aristarchus melakukan upaya pertama untuk mengukur jarak relatif bulan dan matahari dari bumi ;
  • .Eratosthenes (275-197 SM) mengemukakan ukuran bumi ;
  • Hipparchus (190-120 SM) memperbaiki pengukuran yang dilakukan oleh Atistarchus dan juga membuat banyak obsevasi astronomi yang akurat lainnya.

Ilmuwan dari Aleksandria juga telah maju dalam ilmu kedokteran. Mereka yang mempelajari anatomi telah menemukan bahwa ada dua macam pembuluh darah-arteri dan vena. Setidaknya dua ilmuwan dari Aleksandria telah membuat studi rinci dari sistem saraf.
Salah satu dokter Yunani terbesar dari periode Alexandria adalah Galen dari Pergamon (129-199). Galen  meng-organisasi-kan pengetahuan yang ada tentang obat-obatan, selain Galen juga menambahkan banyak informasi dengan apa yang diketahuinya tentang anatomi dan obat-obatan. Theori Galen tentang fungsi bagian-bagian tubuh dan tentang obat diterima secara luas sampai dengan abad ke-17. Seperti banyak ilmuwan Yunani  lainnya, Galen belajar menggunakan observasi dan eksperimen (dua pisahan sains) untuk menciptakan pengetahuan ilmiah baru.
Galen memperluas wawasannya dengan melakukan penelitian pada hewan. Salah satu metodenya adalah melakukan pembedahan pada seokar babi, memotong saraf laringealnya (saraf ini dikenal sebagai Saraf Galen) yang dapat menghentikan erangan babi tersebut pada waktu disembelih. Galen juga pernah mengikat ureter pada hewan yang masih hidup untuk menunjukkan bahwa urin berasal dari ginjal, dan merusak saraf untuk menunjukkan paralisis. Metode yang ditunjukkan oleh Galen kepada publik seperti ini, telah digunakan sebagai cara belajar bagi mahasiswa kedokteran dan tak jarang menimbulkan perdebatan.

4.   TUJUAN SAINS YUNANI.
Banyak orang – antara lain para filsuf dan ilmuwan Yunani – bekerja dengan cara yang sangat mirip ilmuwan (scientist) modern. Tujuan orang-orang Yunani adalah memahami alam, namun tidak mengubah alam itu. Gagasan bahwa alam dapat diubah tidak masuk ke pikiran mereka.
Sains Yunani pada masa itu adalah sudah sangat tinggi, tetapi kemudian memudar dan berhenti berkembang ; sehingga banyak negara menyusulnya.
Namun demikian ; jika dipandang dari penjuru sains (ilmu pengetahuan), maka  bangsa Yunani itu adalah bangsa  terbesar pada masa-nya. Ilmu apa saja, kalau kita gali asalnya, kita berjumpa dengan Aristoteles.
Karl Marx, tak jemu-jemunya memberi pujian kepada para “singa-pikiran” Yunani itu :
  • Galen menanam biji kedokteran ;
  • Euclides mengumpulkan matematika ;
  • Phytagoras pasti kita pelajari di sekolah ;
  • Archimedes tak bisa dilupakan dalam ilmu alam ; dan
  • Demokritus dan Heraklitos, bapak teori molekul dan atom, bapak dialektika.
Dalil Phytagoras

Pikiran-pikiran Yunani (pikiran Galen, Euclides, Phytagoras dan seterusnya) menjadi semakin berarti seiring dunia yang bertambah tua (bersambung).

*
A human being is a part of the whole called by us universe, a part limited in time and space. He experiences himself, his thoughts and feeling as something separated from the rest, a kind of optical delusion of his consciousness. This delusion is a kind of prison for us, restricting us to our personal desires and to affection for a few persons nearest to us. Our task must be to free ourselves from this prison by widening our circle of compassion to embrace all living creatures and the whole of nature in its beauty.” (Albert Einstein)

*