Selasa, 16 Oktober 2018

Joseph Goebbels


Ngunandiko.158





Mutiara
(Joseph Goebbels)


Ngunandiko dengan judul "Mutiara (Joseph Goebbels)" ini berisikan beberapa "quotation" dari seorang tokoh terkemuka Paul Joseph Goebbels. Goebbels.adalah politisi dan Menteri Propaganda pemerintahan Nazi Jerman (pemerintahan facist Adolf Hitler) dari tahun 1933 s/d 1945.

Berikut ini adalah beberapa quotaion dari Joseph Goebbels yang diambil dari berbagai sumber untuk kita renungkan dan kita pelajari.

  • Jika Anda berbohong cukup besar dan terus mengulanginya, orang pada akhirnya akan mempercayainya (Joseph Goebbels).

Joseph Goebells

  • It would not be impossible to prove with sufficient repetition and a psychological understanding of the people concerned that a square is in fact a circle. They are mere words, and words can be molded until they clothe ideas and disguise (Joseph Goebbels).
  • Every age that has historical status is governed by aristocracies. Aristocracy with the meaning - the best are ruling. Peoples do never govern themselves. That lunacy was concocted by liberalism. Behind its "people's sovereignty" the slyest cheaters are hiding, who don't want to be recognized. (Joseph Goebbels)

Joseph Goebbels
  • A nation without a religion - that is like a man with breath (Joseph Goebbels).
  • Akan datang suatu hari, ketika semua kebohongan akan runtuh di bawah berat mereka sendiri, dan kebenaran akan kembali menang (Joseph Goebbels).


Demikianlah beberapa kata mutiara (quotaion) dari Joseph Goebbels. Goebbels adalah  pakar  propaganda, pembantu  pemimpin Nazi Jerman  Adolf Hitler yang terkemuka dan paling berpengaruh. Semoga bermanfaat.

*
Sikap adalah sebuah perbuatan kecil yang mampu menghasilkan perbedaan yang besar (Winston Churchill)
*

Kamis, 16 Agustus 2018

Adam Smith


Ngunandiko. 155





Mutiara
(Adam Smith)


Ngunandiko dengan judul "Mutiara (Adam Smith)"  ini berisikan beberapa "quotation" dari seorang tokoh terkemuka Adam Smith . Adam Smith (1723 – 1790) adalah  seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia, dan dipandang sebagai sarjana pelopor ekonomi modern (the father of modern economics).

Berikut ini beberapa quotation dari Adam Smith diambil dari berbagai sumber untuk kita pelajari dan renungkan sbb :

Adam Smith

  • Sains adalah penangkal yang tangguh terhadap racun racun pikiran dan takhayul (Adam Smith).

  • Labor was the first price, the original purchase - money that was paid for all things. It was not by gold or by silver, but by labor, that all wealth of the world was originally purchased (Adam Smith).
  • Consumption is the sole end and purpose of all production; and the interest of the producer ought to be attended to, only so far as it may be necessary for promoting that of the consumer (Adam Smith).
  • Little else is requisite to carry a state to the highest degree of opulence from the lowest barbarism but peace, easy taxes, and a tolerable administration of justice : all the rest being brought about by the natural course of things (Adam Smith).
  • As soon as the land of any country has all become private property, the landlords, like all other men, love to reap where they never sowed, and demand a rent even for its natural produce (Adam Smith).
  • How selfish soever man may be supposed, there are evidently some principles in his nature, which interest him in the fortune of others, and render their happiness necessary to him, though he derives nothing from it except the pleasure of seeing it (Adam Smith).

  • Tragedi yang tampak nyata dari orang miskin adalah kemiskinan aspirasi mereka (Adam Smith).

Adam Smith

Seperti telah dikemukakan dimuka, Adam Smith adalah seorang filsuf sosial  dan  sarjana ekonomi politik yang kenamaan. Karya-nya seperti The Theory of Moral Sentiments (1759) dan An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776) sampai kini diakui oleh kalangan luas sebagai  karya  yang menjulang tinggi dalam sejarah pemikiran social dan ekonomi.

Demikianlah beberapa quotation dari Adam Smith untuk kita pelajari dan kita renungkan. Semoga bermanfaat.

*
Where do the evils like corruption arise from? It comes from the never-ending greed. The fight for corruption-free ethical society will have to be fought against this greed and replace it with “what can I give” spirit (A.P.J Abdul Kalam, President India 2002 – 2007)
*

Minggu, 08 Juli 2018

Cerutu (Cigar)


Ngunandiko.153






Cerutu
(Cigar)


Pada tahun 1977 penyair WS Rendra (1935 – 2009) menulis "Sajak Sebatang Lisong", lisong itu berarti cerutu. “Ngunandiko” ingin secara singkat membahas dan merenungkan perihal “Cerutu (Cigar)”itu.

WS Rendra

Di Indonesia relatip tidak banyak orang merokok (mengisap) cerutu. Jika ada yang mengisap cerutu, hanyalah orang-orang kaya saja. Dengan sajak itu WS Rendra ingin menggambarkan ketimpangan masyarakat yang masih berlangsung di Indonesia Merdeka ini. Jauh sebelumnya Rudyard Kliping (1865 – 1936)  juga telah menulis puisi merokok  “The betrothed”.

Disini “Ngunandiko” tidak ingin membahas dan merenungkan perihal “lisong”  sajak karya WS Rendra ataupun tentang“merokok” di puisi  “The betrothed” karya Rudyard Kliping itu, tetapi lisong dan merokok dalam arti yang sesungguhnya. 

Dilihat dari bahan pembentuknya, maka lisong (cerutu) dapat didefinisikan sebagai suatu gulungan utuh daun tembakau, yang dikeringkan dan difermentasikan – mirip dengan rokok – dimana salah satu ujungnya dibakar dan asapnya dihisap oleh mulut melalui ujung lainnya.

Cerutu berasal dari kepulauan Karibia sebagai daun tembakau dalam kulit jagung, dan setelah Christopher Columbus mengenalnya pada 1492, menyebar ke semenanjung Iberia dan ke berbagai wilayah jajahan  Spanyol. Sekitar tahun 1670 dibawa ke India oleh Portugis. Masuknya cerutu ke Eropa Utara dibawa oleh pasukan Inggris dan Prancis dari Spanyol pada masa Perang Semenanjung. (the Peninsular War ; 1807 - 1814)

Dengan definisi seperti dikemukakan diatas, maka kiranya cerutu (cigar) dapat dikatakan secara lebih luas sebagai suatu benda (mirip rokok), yang memiliki beberapa peranan atau fungsi bagi kehidupan umat manusia antara lain seperti berikut : (1) Cerutu sebagai komoditi atau barang dagangan ; (2)  Cerutu sebagai benda pemberi rasa nyaman, dan ; (3) Cerutu sebagai pemberi ciri dari seseorang.

Ad (1). Cerutu sebagai komoditi ;
Cerutu sebagai komoditi sedikitnya ada 4 (empat) hal yang perlu diperhatikan, yaitu sbb :
  • Bahan Cerutu
Bahan Cerutu      : Pada  dasarnya Cerutu terbuat dari bahan-bahan  sbb : (a) bahan alami seperti daun tembakau  dan rempah (cengkeh dll) ; dan (b) bahan buatan (non alami) seperti bahan-bahan tambahan (flavor dll), bahan perekat, dan kertas.
  • Bentuk Cerutu
Bentuk Cerutu     : Cerutu dapat dibagi dalam 6 (enam) berdasar klasifikasi dari bentuk-nya sbb :

Pertama     :  Corona, berbentuk tabung memanjang dengan kepala bulat;
Kedua        : Panatelas, berbentuk panjang, langsing dengan sisi lurus, ujungnya meruncing atau bulat ; 

Ketiga       : Perfectos, berbentuk menipis ditengah dan meruncing ujungnya ; 

Keempat    : Londres, berbentuk silender, salah satu ujungnya tumpul (blunt) ; 

Kelima       : Bouquets, berukuran sedang meruncing dikedua ujungnya ; dan 

Keenam     : Clubs, berbentuk  full body.

Bentuk Cerutu

Selain bentuk-bentuk cerutu seperti tersebut diatas, ada yang disebut sebagai Cheroots dan Stogies, terbuat dari tembakau yang tidak digunakan dalam pembuatan cerutu standar. Cheroots dan Stogies itu terbuka di kedua ujungnya dan tidak memiliki kepala. Sedangkan modifikasi-nya tak terhitung jumlahnya, sebagian besar sebagai akibat dari penggunaan mesin
Cheroots and stogies , made of tobacco not used in standard cigars , are open at both ends and have no heads. Countless modifications exist, largely as a result of the use of machinery.
  • Merek Cerutu
Pada dasarnya merek cerutu digunakan oleh para produsen sebagai identitas produknya guna menarik konsumen. Hal itu dilakukannya dengan memperhatikan mudah tidaknya nama (merek) itu diingat dan dikenali, serta sejauh mungkin menggambarkan identitas (bentuk, sifat dan kualitas) dari cerutu tersebut, serta membedakannya dengan merek-merek lain. Berikut ini adalah contoh dari 12 (dua belas) merek cerutu yang terkenal di Indonesia sbb : Adipati Super Corona; Adipati Panatella; Ramayana Senoritas; Mundi Victor Boheme; Cadenza Robusto; Cadenza Espresso Churchill; Gold Medal Djanger; New Kenner King Extra; New Havana Extra Fine; Panter Cigar Royal; Panter Extra Cigarillos; dan Norra.
  • Pembuatan Cerutu    :
Semula cerutu dibuat oleh manusia dengan tangan (manual), sampai  pada tahun 1917 Rufus L. Paterson (dari North Carolina, Amerika Serikat)  mengembangkan mesin pengikat (bunch machine) dan mesin penggulung (rolling machine). Semasa masih dibuat dengan tangan, peralatan produksi terdiri dari papan, pengukur, dan pisau. Peralatan pembuat “Cerutu” itu; pada dasarnya tidak berubah sampai pada saat ini. Urutan langkah-langkah proses produksi-nya dalam garis besarnya adalah sebagai berikut :

Persiapan bahan è Pembentukan èPemotonganè PembungkusanèPengemasan

Persiapan bahan : mengolah daun tebakau supaya lentur dengan uap air, mengurutnya, menyemprot dengan bahan pemberi tambahan (flavor), mengeluarkan pelepah, menempatkan bagian tengah tandan di bagian dalam cerutu. 

Pembentukan      : memberi bentuk dengan menempatkan daun pengikat, membungkus tandan dengan daun pembungkus, membuat tempat untuk ujung dan selib 

Pemotongan       : Memotong batang cerutu dengan pisau pemotong, sehingga memiliki panjang yang tepat (seperti yang dikehendaki) ; 

Pemasangan Ujung dan Selip : Ujung adalah bagian yang masuk ke mulut berupa kepala, dan ujung yang lain adalah selip yaitu bagian yang dibakar. 

Pembungkusan    : Pembungkusan dimulai di selip dan berlanjut ke ujung (kepala), di mana bungkusnya diikat dengan pasta, biasanya dari lem karet tragakan. (Tragacanth is a natural gum obtained from the dried sap of several species of Middle Eastern legumes of the genus Astragalus, including A. adscendens). 

Pengemasan       : Cerutu yang telah dibungkus itu, dikemas (packaging) a.l dalam kotak cerutu.

Pada waktu ini cerutu adalah produk industry yang penting, memiliki skala besar, menyerap banyak tenaga kerja, dan menggunakan teknologi (mesin-mesin) yang canggih. Sebagai industry yang memiliki skala  besar, maka perlu pula adanya dukungan kebun tembakau yang luas sebagai sumber bahan baku. Amerika Serikat, Cuba, dan Indonesia adalah Negara-negara yang memiliki kebun tembakau yang luas.

Kebun Tembakau
 Amerika Serikat, kebun tembakau yang luas itu, misalnya ada di Virginia dan Tennessee ; Cuba ada di San Juan y Martinez ; Indonesia ada di Sumatra Utara (di sekitar Medan) dan Jawa Timur (di sekitar Besuki) ; serta  Philipina di sekitar Manila.

Ad (2). Cerutu sebagai benda pemberi rasa nyaman,
Seperti halnya makanan dan minuman, maka cerutu memberi rasa nyaman bagi pemakainya. Cerutu sebagai benda, jika dibakar dan dihisap asapnya akan memberi perasaan nyaman. Hal itu terutama karena cerutu memiliki kandungan bahan-bahan tkimia, antara lain di asapnya terdeteksi mengandung nikotin.
Kandungan nikotin itu ternyata berbahaya bagi kesehatan manusia, maka hal itu telah menyebabkan timbulnya secara luas gerakan untuk melarang konsumsi rokok pada umumnya dan konsumsi cerutu pada khususnya. 

Ad (3). Cerutu menjadi ciri dari seseorang.
Cerutu adalah juga menjadi ciri dari diri seseorang yang selalu menghisap-nya (merokok-nya). Sebagai gambaran berikut ini adalah orang-orang tersohor yang memiliki kebiasaan menghisap (merokok) cerutu antara lain adalah  sbb : 

Winston Churchill
(1). Aktor : George Burns (1807 – 1814) ; Clark Gable (1901 – 1960) dan (2). Politikus : Ulysses S. Grant (1822 – 1886); Winston Churchill (1874 – 1965); Joseph Stalin (1878 – 1963) ; Sukarno ( 1901 – 1979) ;  Suharto (1921 – 2008); dan Fidel Castro (1926 – 2008). Para perokok cerutu yang terkenal itu telah membawa ketenaran cerutu di tingkat dunia.

Sebagaimana telah dikemukakan dimuka, semula cerutu dibuat oleh manusia tanpa menggunakan mesin (manual),  kemudian dibuat secara terbatas dengan mesin, lalu dibuat dengan mesin secara massal.
 
Kini cerutu adalah hasil industri, hasil pabrik yang menggunakan : mesin-mesin (technology) ; bahan bakar dan tenaga listrik (energy) ; dan banyak orang (tenaga kerja). Industri cerutu telah menjadi bisnis yang penting serta berskala besar. Hal itu telah menimbulkan adanya pusat-pusat industry cerutu.

Dapat dikemukakan disini, bahwa pusat  industri cerutu yang pertama adalah di Seville, Spanyol. Pusat itu mengendalikan industri tembakau khususnya industry cerutu pada tahun 1700-an. Sekitar tahun 1800 pusat industri itu pindah ke Havana (Cuba), tetapi tetap di bawah kendali Spanyol secara ketat. Setelah tahun 1820, London mengembangkan industri yang cukup besar, hal itu sangat mengurangi dominasi Spanyol. 

Sekitar tahun 1830, pekerja-pekerja pabrik cerutu Kuba mulai pindah ke Key West (Amerika Serikat). Pada tahun 1868, Vincente Ibor dan Eduardo Gato memimpin sekelompok pekerja pabrik cerutu Kuba pindah ke Florida (Amerika Serikat) dan mendirikan pabrik cerutu  di Tampa, yang sekarang menjadi pusat industry cerutu.

Pusat pembuatan cerutu lainnya adalah di New York, Pennsylvania bagian Timur, Lembah Connecticut, Philadelphia, Baltimore, Cincinnati, St. Louis, dan  Albany, semuanya di Amerika Serikat.. Dan juga Manila di Filipina. Dengan menggunakan tembakau yang dibudidayakan di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), berbagai kota di Belanda, termasuk Amsterdam, Rotterdam, dan Utrecht menjadi pusat-pusat industry cerutu yang penting pula.

Indonesia sebagai Negara yang memiliki kebun-kebun tembakau yang luas, juga memilik pabrik-pabrik cerutu, yaitu antara lain Pabrik Cerutu Boss Image Nusantara (BIN) di Jember (Jawa Timur) dan Pabrik Cerutu “Tarumartani” di Kalasan (Yogyakarta) ; keduanya memiliki kapasitas produksi maximal 100 juta batang cerutu per tahun. 

Dapat dikemukakan disini, bahwa konsumsi rokok jauh lebih besar dibandingkan dengan konsumsi cerutu. Pada tahun 2015 jumlah konsumsi rokok di seluruh dunia diperkirakan mencapai nilai hampir 700 miliar dollar setara dengan 5 miliar batang rokok atau 1 miliar perokok. Sedangkan cerutu diperkirakan hanya  dikonsumsi oleh 100 juta orang atau 10 % (sepuluh persen)  dari jumlah  perokok.
 
Demikianlah bahasan dan renungan secara singkat tentang “Cerutu”. Semoga bermanfaat !
*
Cigars served me for precisely fifty years as protection and a weapon in the combat of life ..... I owe to the cigar a great intensification of my capacity to work and a facilitation of my self-control (Sigmund Freud)
*

Selasa, 19 Juni 2018

Burung (Bird.1)


Ngunandiko.149





Burung
(Bird.1)


Seperti halnya anjing, kuda, sapi, dan hewan peliharaan lainnya ; burung sudah sejak dahulu  dipelihara oleh manusia. Bahkan jenis burung-burung tertentu melambangkan kedudukan dari manusia di masyarakat-nya, bagi yang memeliharanya. Pada kesempatan ini “Ngunandiko” ingin secara singkat membahas dan merenungkan perihal “burung”.

Dimuka bumi ini ada lebih kurang 9.000 jenis (species) burung ; ukuran  dan kebiasaannya (termasuk kemampuan terbangnya) sangat bervariasi, Sebagian besar burung dapat terbang. Burung telah dipelihara oleh manusia lebih dari 4000 tahun yang lalu.


Seperti diketahui burung adalah nama umum untuk golongan binatang, bertulang punggung (CHORDATA) kelas Aves ; bertelur, berbulu, dan anggota badan bagian atas berubah bentuk menjadi sayap. Bulunya sangat ringan hampir-hampir tidak memiliki berat.

Dimuka bumi ini ada lebih kurang 9.000 jenis (species) burung ; ukuran  dan kebiasaannya (termasuk kemampuan terbangnya) sangat bervariasi, Sebagian besar burung dapat terbang. Burung telah dipelihara oleh manusia lebih dari 4000 tahun yang lalu.

Kita semua mengetahui, bahwa terbang adalah suatu kegiatan yang  mustahil bagi mahluk hidup pada umumnya. Jika mahluk dapat terbang, maka tarikan dan tegangan terhadap tulang dan ototnya adalah luar biasa. Selain itu sensivitas perasaan, seperti ketanjaman dalam merasakan keseimbangan dan pengelihatan harus memiliki sifat khusus.

Tidak semua jenis burung dapat terbang,  burung yang dapat terbang harus memiliki anggota tubuh dengan bentuk dan kekuatan khusus. Anggota tubuh tersebut utamanya adalah : bulu (feathers), kerangka tubuh dan otot (skeleton and muscles), organ dalam (interior organs), system saraf (nerves and senses), dan keserasian untuk terbang (flight).

Setiap makhluk hidup diturunkan dari bentuk kehidupan yang sederhana, yang muncul  pertama kali di bumi 2 atau 3 miliar tahun yang lalu. Jadi setiap makhluk hidup sekarang ini, adalah produk akhir (hasil) dari sejarah panjang dan rumit. Untuk memahami tanaman atau hewan masa kini, perlu diketahui sesuatu tentang nenek moyang besar mereka yang telah hidup sebelumnya.


Burung pertama kali muncul di "family tree (pohon keluarga)"  vertebrata sekitar 150 juta tahun yang lalu, berada pada cabang  garis reptil. Ada fosil yang diketahui dari leluhur dekat burung ini.


Sekitar 400 juta hingga 450 juta tahun yang lalu, vertebrata pertama (hewan dengan tulang punggung) muncul di muka bumi. Itu adalah hewan air mirip ikan. Hewan-hewan itu adalah awal dari arus besar kehidupan vertebrata yang telah menghasilkan semua hewan dengan tulang punggung yang kita kenal sampai hari ini yaitu : ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia.


Family Tree Vertebrata

Burung pertama kali muncul di "family tree (pohon keluarga)" vertebrata sekitar 150 juta tahun yang lalu, berada pada cabang garis reptil. (Mamalia pertama ber-evolusi pada waktu yang hampir bersamaan, meskipun mereka berasal dari kelompok reptil yang berbeda). Ada fosil yang diketahui oleh manusia dari leluhur dekat burung.

Namun perlu kita ketahui bahwa sedikitnya ada dua pendekatan dari asal muasal (leluhur) burung pada khususnya dan mahluk hidup pada umumnya.


  • Pertama      : pendekatan menurut “theory evolusi” seperti antara lain dikemukakan oleh Darwin, dan

  • Kedua        : pendekatan menurut “theory penciptaan (creation theory atau creationism)”.

Creationisme, the belief that the universe and the various forms of life were created by God out of nothing (ex nihilo). It is a response to modern evolutionary theory, which explains the emergence and diversity of life without recourse to the doctrine of God or any other divine power. Mainstream scientists generally reject creationism (Encyclopedia Britannica).

Pendekatan menurut theory evolusi Darwin misalnya, kemungkinan besar burung adalah berasal reptil kecil, ringan, lincah, dan hidup di pohon. Burung-burung yang penggunaan kemampuannya meluncur sangat kecil, akhirnya dapat terbang adalah merupakan keuntungan luar biasa. Terbang  membantu-nya dapat bergerak dengan bebas untuk menemukan makanan. Tetapi keuntungan yang paling penting mungkin adalah keamanan bagi hewan kecil itu.

Perhatikan, bagaimanapun, bahwa burung tidak turun dari reptil terbang, pterosaurus. Reptil ini hidup pada waktu yang sama dengan burung purba. Namun mereka berbeda dari burung dalam anatomi dan metode terbang mereka.

Rekaman fosil burung dan nenek moyang dekat mereka, jauh dari lengkap. Hewan-hewan berbadan ringan di pepohonan dan udara, sering  mati tidak di tempat-tempat di mana lumpur atau gua dapat melestarikan mayat-mayatnya. Ada banyak dugaan dalam pemikiran manusia  tentang burung purba. Manusia  memperoleh dua spesimen fosil burung yang sangat tua. Spesimen yang hampir lengkap ditemukan di Bavaria pada tahun 1861. Kemudian pada tahun 1877, spesimen fosil burung yang lain ditemukan tidak jauh dari tempat yang pertama. Sekitar 150.000.000 tahun sebelumnya, sebagian dari bumi ini telah menjadi laut hangat yang ditumbuhi pulau-pulau dan karang. Spesimen pertama diberi nama “Archaeopteryx”, yang berarti "kuno" ( Another name was given to the other specimen, but the birds were so similar that it is possible to group under the name Archaeopteryx )

Burung-burung itu, pada masa yang lalu,  terbang menuju kematian-nya di air laut dangkal. Disitu burung-burung itu tertanam di lumpur (limy mud). Lebih banyak lumpur dalam bentuk endapan yang menenggelamkan-nya sebelum bangkai burung itu diurai atau dihancurkan dengan cara-cara lain. Kemudian melalui masa yang lama, lumpur mengeras dan tertekan menjadi batu kapur berbutir halus.

Jutaan tahun yang lalu laut dangkal itu menghilang, serta kekuatan besar  mengangkat dan memiringkan kerak bumi membentuk pegunungan Bavaria. Sementara itu orang primitif berevolusi dan muncul di bumi untuk pertama kalinya. Peradaban lalu tumbuh seperti di Sumeria, Mesir, Yunani dan Roma kuno, kemudian berkembang, makmur, dan kemudian memudar. Beberapa tukang batu pada masa sesudahnya (di masa yang lebih modern), ketika bekerja di tempat kerjanya, menemukan sisa-sisa burung tua itu, yang bersayap kuno. Kisah fosil itupun menjadi mengasyikkan. Tapi kisah tulang burung purba ini adalah sangat dramatis. Kedua spesimen itu  adalah sangat — langka, lebih berharga daripada permata dan tak ternilai harganya bagi ilmu pengetahuan.

Fosil-fosil, terutama yang pertama kali ditemukan, adalah salah satu yang paling indah dan halus. Mereka jelas menunjukkan kesan sayap dan bulu ekor serta detail yang baik dari suatu kerangka. “Archaeopteryx” sangat mirip dengan nenek moyang reptilnya, yang pasti tampak seperti kadal berbulu (befeathered), seukuran ayam jago beasr dan memiliki kepala reptil seperti gigi tajam. Tiga "jari" di sayapnya memiliki cakar, yang mungkin digunakan dalam memanjat. Ekornya panjang dan bersendi, dengan sekitar 19 tulang belakang (tulang). Tidak ada jejak lunas pada tulang dada kecilnya, dan sayapnya pendek dan bulat – tulang belakangnya menyatu (bersatu) daripada pada burung modern. Dan tidak seperti burung modern, tulang tidak berongga dan berisi udara.

Archaeopteryx

Namun, makhluk purba ini memiliki bulu dan hampir pasti berdarah panas. Bulu dan berdarah panas adalah dua ciri utama yang membedakan burung dari nenek moyang mereka reptil. Jadi “Archaeopteryx” tidak diragukan lagi adalah seekor burung, meskipun apa yang kita sebut itu tidak terlalu penting. Yang lebih penting adalah bahwa hal ini adalah sisa-sisa binatang purba yang hampir persis antara burung modern dan reptil purba. Kita mungkin menganggap “Archaeopteryx” sebagai penghubung di dalam perubahan kehidupan yang lambat dan hampir ajaib, atau yang disebut evolusi, Hubungan antara makhluk-makhluk abu-abu, dingin, bersisik dari masa lalu yang jauh dengan makhluk berbulu  yang kita lihat di kebun, ladang, dan hutan kayu kita hari ini. .

Sekilas tampak jelas bahwa sejarah burung dimulai sekitar 30.000.000 tahun yang lalu. Hal itu ditunjukkan oleh adanya spesimen fosil dari dua jenis burung purba “Hesperornis” dan “Ichthyornis”. Burung-burung ini hidup selama periode “Cretaceous”, yang terkenal sebagai zaman dinosaurus. Banyak fosil dari kedua burung itu ditemukan di deposit kapur di Kansas.
Hesperornis adalah burung besar yang berenang dan menyelam yang tampaknya hidup terutama di air. Kakinya terletak jauh di belakang tubuhnya dan mereka juga menunjuk ke belakang. Kakinya besar, seperti pengayuh (paddlelike), dan benar-benar diadaptasi untuk berenang. Hesperornis mungkin tidak bisa berjalan dengan baik di daratan kering, dan mungkin hanya keluar dari air untuk bertelur dan merawat telurnya. Tulang sayap tunggal-nya diketahui sangat kecil, sehingga burung air ini harus kehilangan kekuatan terbangnya.
Ichthyornis berbeda; lebih seperti burung modern. seukuran ikan tern (semacam ikan tuna) atau burung camar kecil. Ichthyornis  memiliki lunas yang dalam dan merupakan penerbang yang kuat. Otak-nya, dilihat dari bentuk tengkorak-nya, sangat mirip dengan burung masa kini.
Baik “Hesperornis” dan “Ichthyornis” telah lama dianggap memiliki gigi, karena  itu juga berarti bahwa semua burung pada periode “Cretaceous” dan sebelumnya memiliki gigi. Tapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa rahang bergigi yang terlibat, mungkin bukan milik reptil renang kecil dari periode yang sama. Jadi sekarang tidak lagi pasti bahwa semua burung “Cretaceous”  memiliki gigi.

Hesperornis

Hal yang sangat penting yang ditunjukkan oleh fosil-fosil “Hesperornis” dan “Ichthyornis” adalah bahwa evolusi burung sangat maju pada masa periode “Kapur”. Dan pasti ada banyak jenis burung, karena deret yang kita tahu sangat berbeda satu sama lain. “Hesperornis” telah berubah sangat banyak karena menjadi spesialis renang yang kehilangan kekuatan terbang, seperti halnya penguin hari ini. “Ichthyornis” telah menjadi lebih seperti burung modern daripada Archaeopteryx. Pada zaman dinosaurus, pasti ada banyak variasi dari kehidupan burung.

Akhir periode Cretaceous menandai berakhirnya Zaman Besar Reptilia. Gerombolan dinosaurus dan banyak hubungan mereka perlahan-lahan punah; di antara mereka adalah reptil terbang. Tetapi burung-burung itu lebih sukses dari sebelumnya; mereka terus berkembang terus menjadi lebih dan lebih seperti burung-burung hari ini (modern birds).

The Cretaceous was a period with a relatively warm climate resulting in high eustatic sea levels that created numerous shallow inland seas. These oceans and seas were populated with now extinct marine reptiles ammonites and rudists, while dinosaurs continued to dominate on land. During this time, new groups of mammals and birds as well as flowering plants appeared (Wikipedia)

Fosil yang berasal dari sekitar 60.000.000 tahun yang lalu dapat dikenali sebagai nenek moyang dari elang, elang, bangau, bebek dan angsa, dan keluarga ayam. Selama EPOCH PLIOCENE, 10.000.000 tahun yang lalu, ada kelompok burung yang hubungan dekatnya sangat hidup hari ini. Sebagian besar spesies yang hidup selama zaman es Pleistosen masih hidup hari ini.

Burung mungkin sekarang melewati puncak jumlah dan keragaman terbesar mereka. Selama zaman Miosen dan Pliosen, sebagian besar dunia memiliki iklim yang hangat, bahkan lembap. Banyak sekali kehidupan burung tropis masa kini yang menunjukkan kekayaan kehidupan burung yang pasti telah berkembang di sebagian besar dunia di masa-masa yang hangat, nyaman, sebelum dinginnya zaman es merayap di atas tanah.

Tidak ada dua makhluk yang dilahirkan persis sama. Beberapa perbedaan yang muncul pada makhluk hidup tidak penting dalam kehidupan. Perbedaan lain mungkin berbahaya atau fatal bagi makhluk di mana mereka berasal. Namun sementara beberapa fitur baru yang bermanfaat muncul.

Hewan atau tumbuhan yang memilikinya mampu hidup sedikit lebih baik daripada yang lain dari jenisnya. Hewan atau tumbuhan semacam itu cenderung memiliki lebih banyak keturunan daripada mereka yang tidak memiliki fitur baru yang menguntungkan. Dengan demikian mereka berkembang biak dan memberikan keuntungan pada jumlah keturunan yang lebih besar. Akhirnya seluruh populasi spesies datang untuk memiliki fitur baru. Istilah bagi perbedaan yang menguntungkan dalam sebuah perubahan ini adalah adaptasi. Adanya adaptasi semacam itu, yang muncul secara tidak sengaja, bahwa makhluk hidup perlahan berubah, atau berevolusi, selama jutaan tahun.

Sebagian besar fitur dari setiap makhluk hidup bersifat adaptif. Misalnya, bangau memiliki kaki panjang yang memungkinkannya menyeberangi air yang cukup dalam untuk mencari makanan. Taringnya yang panjang dan tepi bagian dalam memiliki celah yang mengarah ke belakang  menjaga ikan licin  tidak dapat melarikan diri. Ini dan adaptasi lain membuat cara hidup burung (bangau) menjadi mungkin.

Burung hantu memiliki cakar yang tajam, melengkung, dan menggenggam sebagai milik burung pemangsa. Ia juga memiliki mata yang sensitif terhadap cahaya redup, indera pendengaran ekstra tajam (bagus), dan bulu dengan pinggiran halus lembut yang memungkinkan penerbangan hampir senyap (tidak bersuara). Adaptasi ini dan banyak lainnya memungkinkan burung hantu untuk hidup sebagai burung pemangsa malam hari.

Crossbill adalah anggota keluarga finch. Seperti burung pipit lainnya, ia memiliki tulang keras yang sangat kuat untuk makan biji-bijian. Namun, taring crossbill bahkan lebih khusus dari ini. Ini diadaptasi untuk memakan biji pinus dan pohon-pohon penghasil biji-bijian lainnya. Burung dapat mengekstrak biji dari antara sisik kerucut karena "persimpangan" yang luar biasa dari taringnya. Di satu sisi, crossbill memiliki adaptasi khusus di atas adaption khusus.

Sejauh ini hasil adaptasi seolah-olah adalah fitur terpisah yang ditempelkan pada hewan seperti gadget di mobil. Sebenarnya, makhluk hidup adalah kumpulan adaptasi — itu terdiri dari hasil adaptasi. Hidup itu sendiri dalam sebuah adaptasi memungkinkan bahan-bahan tak hidup bergabung menjadi koleksi bahan kimia yang dapat tumbuh dan berkembang biak. Ada beberapa adaptasi penting lainnya, yang akan kita sebut adaptasi dasar. 

Pengembangan tulang punggung kaku pada ikan purba adalah fitur dasar yang memungkinkan semua kehidupan vertebrata nantinya. Adaptasi dasar lainnya perlahan mengubah kandung kemih ikan yang berenang ke paru-paru yang bernapas dengan udara dan membuka dunia udara untuk hewan tulang punggung. Adaptasi yang kita sebut kaki berevolusi dari sirip ikan-ikan cuping kuno tertentu; adaptasi ini memungkinkan vertebrata bernapas untuk berjalan dan hidup di darat.

Adaptasi dasar burung adalah mereka yang memungkinkan terbang. Ini dikembangkan dengan baik di “Archaeopteryx”. Tetapi setelah beberapa adaptasi dasar muncul dan makhluk-makhluk berkembang yang mampu hidup dengan cara yang benar-benar baru, panggungnya diatur untuk banyak adaptasi khusus yang lebih kecil.

Setelah penerbangan berkembang di burung, datanglah burung air yang beradaptasi untuk berenang serta terbang; burung berkaki dan pantai yang panjang dan berkaki panjang; burung pemangsa yang dilengkapi dengan cakar dan paruh tajam; burung pemakan biji, buah - makanan burung, dan serangga - makan burung; burung-burung di hutan yang dalam dan burung-burung di padang rumput atau gurun; burung-burung di utara yang menjadi putih di musim dingin; burung malam; pejuang lambat; selebaran cepat; dan bahkan non-liers — burung yang kehilangan kekuatan terbang ketika itu tidak lagi memiliki keuntungan khusus.

Ada nama untuk jenis perubahan ini, atau evolusi, yang terjadi dalam kelompok makhluk hidup setelah beberapa fitur kehidupan baru yang penting dan mendasar telah muncul. Ini disebut  “radiasi adaptif”. Makhluk hidup memancar keluar untuk mengambil keuntungan dari setiap cara yang mungkin untuk mencari sumber kehidupan (nafkah) untuk jenis-nya. Setiap cara dan tempat yang mungkin di mana kehidupan bisa ada diisi dengan sumber kehidupan.

Burung, melalui fosil-fosilnya, belum banyak menyediakan bahan-bahan yang cukup untuk dipelajari hasil evolusi-nya. Tetapi kehidupan burung di muka bumi ini (“keajaiban dan keindahan-nya”) telah  memberikan banyak bahan untuk dipelajari, khususnya perubahan  radiasi adaptif-nya”.


Kegemaran (hobby) memelihara burung menjadi sebuah kegembiraan  bagi  sebagian masyarakat. Warna, jenis, dan bunyi (suara) adalah menjadi daya tarik tersendiri.


Seperti halnya anjing, kuda, sapi dan sejenisnya, maka burung seperti burung merpati dan lain-lain; berbagai jenis ayam maupun angsa juga sudah sejak dahulu  telah dipelihara oleh manusia. Bahkan jenis-jenis burung tertentu melambangkan kedudukan dari manusia yang memeliharanya di masyarakat. 

Memelihara hewan termasuk memelihara burung  adalah salah satu kegemaran (hobby) yang populer saat ini, hal itu sesungguhnya telah dilakukan oleh banyak orang selama ratusan tahun yang lalu.

Kegemaran (hobby) memelihara burung menjadi sebuah kegembiraan  bagi sebagian masyarakat. Warna, jenis, dan bunyi (suara) adalah  menjadi daya tarik tersendiri. Kegemaran (hobby) memelihara burung,  ternyata juga melekat pada  orang nomor satu di negeri ini, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Di Istana Bogor, ada banyak hewan peliharaan-nya, burung adalah salah satunya. Dalam menekuni kegemaran (hobby) ini, Jokowi tidak main-main, beliau mengikutsertakan burung peliharaannya di sebuah ajang perlombaan-perlombaan burung. Burung perkutut adalah salah satu burung yang sering diperlombakan (utamanya karena suaranya).

Burung perkutut di masyarakat Jawa dipercaya bertuah, salah satu jenis burung bertuah adalah perkutut putih, perkutut ini dahulunya memiliki sejarah sendiri pada jaman kerajaan Majapahit. Perkutut tipe ini hanya dipelihara oleh sang raja atau pimpinan bawahan raja.

Perkutut

Dalam pasaran perkutut putih ini termasuk sangat langka, dan harganya pun tidak semurah perkutut lainnya. Banyak mitos jawa menyebutkan bahwa barang siapa yang memelihara burung perkutut putih akan berwibawa dan sangat kaya, hingga burung tersebut meninggal (bersambung).

*
 Faith is the bird that feels the light when the dawn is still dark. (Rabindranath Tagore)

Read more at: https://www.brainyquote.com/topics/bird
*