Ngunandiko.127
Mutiara
(Simon
Bolivar)
Ngunandiko
dengan judul "Mutiara Simon Bolivar)" ini berisikan beberapa
"quotation" dari salah satu tokoh
terkemuka Amerika Latin, Simon Bolivar (1783 - 1830). Simon Bolivar adalah putra seorang
aristokrat Venezuela keturunan Spanyol ; ayahnya meninggal saat Simon Bolivar berusia
tiga tahun, ibunya meninggal enam tahun
kemudian. Simon Bolivar kemudian diasuh
oleh pamannya, dan salah seorang pendidik (tutor) Simon Bolivar adalah Simón
Rodríguez, Simón Rodríguez sangat
berpengaruh pada diri Simon Bolivar. Rodríguez ini adalah murid Jean-Jacques
Rousseau, dan memperkenalkan Bolivar kepada dunia pemikiran liberal abad ke-18.
"Quotation"
ini diambil secara acak dari berbagai sumber untuk menggambarkan
pandangan-pandangan Simon Bolivar tentang berbagai masalah politik dan sosial
agar kita dapat mengingat dan merenungkannya. Quotation-quotation
tersebut antara lain adalah sbb:
- Judgement comes from experience, and experience comes from bad judgement (Simon Bolivar)
·
·
·
- The continuation of authority has frequently proved the undoing of democratic governments. Repeated elections are essential to the system of popular governments, because there is nothing so dangerous as to suffer power to be vested for a long time in one citizen. The people become accustomed to obeying him, and he becomes accustomed to commanding, hence the origin of usurpation and tyranny (Simon Bolivar).
- Tugas utama pemerintah adalah memberikan pendidikan kepada masyarakatnya (Simon Bolivar)
Demikianlah beberapa kata mutiara (quotaion) dari salah satu tokoh terkemuka Amerika Selatan, serta seorang yang telah merintis lahirnya bangsa dan negara di Amerika Selatan (Amerika Latin) yang hidup lebih 200 tahun yang lalu. Semoga bermanfaat.
*
Simon
Bolivar adalah lambang munculnya negara dan bangsa-bangsa merdeka di Amerika Latin lebih
dari 200 tahun yang lalu. Simon Bolivar telah memperkenalkan pemikiran-pemikiran
liberal, dan adalah seorang pemimpin terpercaya bangsa-bangsa Amerika Latin sampai
saat ini. (Sumono Mustafa, seorang
wartawan senior)
*
Bung Wahyudi ! Saya kehilangan kontak dg Anda !
BalasHapus