Ngunandiko. 111
Sains
(Ilmu Pengetahuan)
Bagian.1
I.
PENDAHULUAN
Filsafat
(philosophy) dan sains (science) atau ilmu
pengetahuan adalah merupakan suatu hasil
besar umat manusia. Filsafat telah dibahas dan direnungkan di “Ngunandiko” yang lalu. Dan guna melengkapinya “Ngunandiko.111” ingin melakukan bahasan
dan renungan tentang sains (science). Seperti
diketahui bahwa akar dari sains itu sesungguhnya lahir berbarengan dengan
sejarah umat manusia, dimana diketahui bahwa manusia purba sejak lama telah :
- membuat api dan mewarnai sesuatu benda;
- menggunakan kulit/serat tanaman dan hewan ;
- menggunakan gesekan, gravitasi ; dan
- membuat alat-alat sederhana seperti pemukul dari batu atau kayu dan lain-lain.
Manusia purba dalam melakukan
hal-hal diatas, tidak sadar bahwa ada ilmu yang berada di belakang-nya, dan itu telah berlangsung ribuan tahun. Sudah barang
tentu apa yang dilakukan oleh manusia itu, dari waktu ke waktu terus bertambah
jumlah dan ragamnya..
Pada
suatu saat apa yang dilakukan oleh manusia
itu mulai disusun-nya secara tertib dan sistematis. Manusia juga mulai menyusun
prinsip-prinsip umum atas kelompok-kelompok fakta dan kejadian-kejadian (fenomena),
serta menyimpulkan bahwa kelompok-kelompok itu terkait satu dengan yang lain, Pada
masa itulah sains mungkin dimulai.
Dalam
pada itu Tan Malaka – mengutip pendapat
sejumlah ahli – pada pokoknya mengatakan bahwa sains ialah :
- organizations of fact, penyusunan bukti.
- simplification by generalisation, penyerderhanaan dan generalisasi.
- accurate thought, ilmu empiris, ialah cara berpikir yang jitu, tepat, atau paham yang nyata.
Setelah
berkembang cukup jauh, sains itu akhirnya terpisah menjadi 2 (dua) pisahan ilmu
atau sains :
- pisahan sains yg berkembang dlm ide-ide dan teori-teori ; dan
- pisahan sains yg berkembang dlm proses penggunaannya.
Kedua
pisahan sains tersebut adalah seperti
layaknya kepala dan tangan yang terpisah.
Pada abad ke-16 dan ke-17 kedua
pisahan ilmu itu bertemu kembali, hal itu
menandai lahirnya sains (ilmu pengetahuan)
modern, yaitu : sains yang menggunakan teori, pengamatan,
percobaan dan hubungan matematika. Sains modern berusaha tidak hanya untuk memahami
alam, tetapi juga mengendalikan dan mengubah alam itu.
Lahirnya sains modern merupakan salah satu kisah yang paling menarik
dari perkembangan intelektual manusia seperti tampak pada uraian berikut ini.
II.
PERKEMBANGAN SAINS (ILMU PENGETAHUAN).
Untuk memberi gambaran
tentang perkembangan sains (ilmu
pengetahuan), maka dalam bahasan dan renungan ini perkembangan ilmu pengetahuan
itu akan disampakan dalam 12 (dua-belas) butir dengan urutan sbb :
.
01 PERKEMBANGAN SAINS DI MESIR DAN BABYLONIA
02.PERKEMBANGAN SAINS DI YUNANI
03.ILMUWAN DARI ALEXANDRIA
04.SAINS DI DUNIA ISLAM
05.SAINS DI EROPA PADA ABAD PERTENGAHAN
06.LAHIRNYA KEMBALI SAINS
07.REVOLUSI SAINS
08.ABAD SAINS EKSPERIMENTAL
09.REVOLUSI KIMIA
10.SAINS PADA ABAD KE-19
11.SAINS PADA ABAD KE-20
12.SAINS PADA MASA KINI
02.PERKEMBANGAN SAINS DI YUNANI
03.ILMUWAN DARI ALEXANDRIA
04.SAINS DI DUNIA ISLAM
05.SAINS DI EROPA PADA ABAD PERTENGAHAN
06.LAHIRNYA KEMBALI SAINS
07.REVOLUSI SAINS
08.ABAD SAINS EKSPERIMENTAL
09.REVOLUSI KIMIA
10.SAINS PADA ABAD KE-19
11.SAINS PADA ABAD KE-20
12.SAINS PADA MASA KINI
Ke 12 (dua-belas) butir tentang
sains tersebut diatas akan diuraikan secara singkat seperti berikut ini.
1. PERKEMBANGAN
SAINS DI MESIR dan BABYLONIA
Lembah Tigris dan; Eufrat |
Dilihat dari sisi peradaban, daerah yang paling maju peradabannya pada awalnya adalah Babilonia dan Mesir. Orang-orang Babilonia dan Mesir tersebut telah berupaya melakukan pengamatan terhadap alam.
Orang-orang Babilonia dan
Mesir itu menyusun kalender tahun dan menetapkan unit ukuran. Pada awal 2500 SM
bangsa Babilonia telah menetapkan standar untuk ukuran panjang, berat, dan
volume. Satuan panjang adalah “kaki”
setara dengan sekitar 2/3 inci ; satu kaki
= 20 jari ; dan panjang yang disebut sebagai “hasta” = 30 jari.
Disamping itu oleh bangsa
Babilonia dan Mesir juga dikembangkannya sebuah sistem angka berdasar angka 10. Selain
itu dikenal pula sistem berdasarkan
jumlah 60, sistem ini
mulai digunakan oleh kalangan yang cukup luas pada tahun 2.000 SM.
Beberapa langkah lain yang telah diambil oleh bangsa Babilonia adalah dalam geometri dan aljabar.
a. ASTRONOMI
Orang Babilonia mengamati perubahan musim dengan cermat.
Mereka juga mengamati gerakan benda-benda di langit : matahari, bulan,
bintang-bintang, dan planet-planet. Pengamatan ini menghasilkan metode
pengukuran waktu, dengan membagi waktu menjadi tahun dan bulan.
Orang Babilonia berdasarkan
metode pengukuran waktu tersebut, melakukan observasi terhadap langit (bintang,bulan,matahari
dll), hal itu merupakan awal ilmu
astronomi. Nama-nama yang digunakan saat ini untuk konstalasi (ruang falak) seperti Aries dan
Gemini adalah berasal dari orang Babilonia.
Orang Babilonia dan bangsa lainnya percaya bahwa benda-benda langit
memiliki efek langsung terhadap kehidupan seseorang. Mereka berpikir bahwa
posisi benda-benda langit berpengaruh terhadap kegiatan atau peristiwa-peristiwa
tertentu ; misalnya apakah berburu akan sukses, apakah pernikahan akan bahagia,
apakah pertempuran akan menang, dan sebagainya. Keyakinan bahwa posisi
benda-benda langit mempengaruhi kehidupan seseorang disebut astrologi.
Astrologi
memerlukan pengamatan yang cermat terhadapi langit, pengamatan yang cermat terhadapi langit
tersebut menyebabkan timbulnya ilmu astronomi. Ahli ilmu astronomi disebut
astronom.
Para
astronom Babilonia menyadari
bahwa bumi mungkin berupa bola dunia, walaupun semula mereka menggambarkan
bahwa alam semesta adalah sebagai sebuah
kotak tertutup. Mereka pikir bumi berada di lantai kotak dan terletak diatas
air, di luar air ada gunung-gunung tinggi yang menyangga langit. Orang-orang Mesir
memiliki ide yang sama tentang struktur alam semesta itu. Dan orang berpikir
bahwa sungai mengalir menuruni pusat bumi.
b. OBAT-OBATAN
Mesir
tidak semaju Babilonia dalam ilmu matematika dan astronomi. namun dalam hal ilmu
pengobatan jauh lebih maju. Teks medis Mesir yang ditulis diatas papirus
(sejenis kertas yang dibuat dari alang-alang) pada tahun 2.000 SM menyebutkan nama-nama
sejumlah obat-obatan. Obat-obatan itu ada yang telah digunakan lk 1.000 tahun sebelumnya.
Orang Babilonia berpandangan bahwa penyakit adalah sebagai hal
yang mistis. Mereka mengandalkan doa dan nyanyian untuk dewa-dewa sebagai pengobatan utama suatu penyakit.
Meskipun orang Mesir juga menggunakan doa dan nyanyian, namun kemudian praktek menyembuhan
penyakit dengan obat lebih berkembang. Teks
medis menunjukkan bahwa orang
Mesir memiliki beberapa pengetahuan tentang anatomi (struktur tubuh manusia).
Beberapa teks yang telah ada lebih awal, menunjukkan bahwa orang Mesir juga telah
memiliki pengetahuan tentang fungsi bagian bagian tubuh manusia-(ilmu fisiologi).
Salah satu teks medis
Mesir, berasal dari sekitar 1.600 SM, memberikan diskripsi berbagai penyakit
seperti gejala yang timbul, diagnosis, dan obatnya (resep). Teks lain
mengatakan bahwa dokter harus menilai dalam setiap kasus apakah penyakit ini
bisa disembuhkan atau apakah suatu pengobatan diragukan. Para dokter juga harus
memutuskan apakah akan mencoba untuk mengobati atau tidak.
2. PERKEMBANGAN
SAINS DI YUNANI
Catatan yang ditinggalkan
oleh orang orang Babilonia & Mesir menunjukkan bahwa ilmu telah diterapkan
dalam pekerjaan mereka (misalnya : melakukan pengobatan). Namun secara umum
tidak bisa disebut sebagai benar-benar ilmiah, karena mereka tidak mencoba
memeriksa lebih lanjut apa yang mereka amati dan mencari hubungan sebab dan
akibat.
Orang Yunani dari Ionia (Ionia adalah bagian dari Yunani yaitu
daerah kuno di pesisir tengah Anatolia di Turki) mungkin
adalah pemikir pertama di dunia, dimana mereka melakukan pengamatan ke angkasa
(langit) yang digunakannya dalam astrologi. Kemudian pengamatan tersebut menjadi
ilmu yang sangat terorganisasi, yaitu astronomi. Sementara itu metode
pengukuran bumi menjadi geometri.
Orang-orang Yunani adalah
pelaut yang terlibat dalam perdagangan antar negara. Sebagai akibat dari
perdagangan dengan banyak negara itu, maka informasi tentang peradaban dari negara-egara
lain sampai di Yunani. Dengan demikian orang-orang Yunani dapat memilih di
antara sejumlah ide dan teknik yang mereka rasakan berharga dan beradaptasi dengannya.
a.
Ionians
Thales dari Miletus (640 -
546 SM) adalah salah satu filsuf Ionian yang
pertama-tama mencoba memahami dan menjelaskan fenomena alam. Thales adalah juga
seorang pedagang yang telah melakukan perjalanan ke berbagai pelabuhan di laut Tengah
(Mediteranean). Thales telah
belajar astronomi dari Babilonia dan
matematika dari Mesir. Pemikirannya
menuntunnya untuk memisahkan keyakinan (mitos) dengan fakta, sebagai penjelasan
terhadap fenomena alam. Thales datang pada kesimpulan, bahwa hal-hal alami
(nyata) adalah yang menyebabkan terjadinya fenomena alam.
Menurut orang Babilonia
dan Mesir, segala sesuatu di alam semesta ini terbuat dari tiga unsur : “air”, “udara”,
dan “bumi”. Oleh Anaximander (611 - 547 SM) – seorang Ionian – ke ketiga unsur
tersebut ditambahkan “api” sebagai unsur keempat. Anaximander percaya bahwa
keempat unsur ini, pertama kali terbentuk, adalah dari beberapa substansi dasar.
Setelah terbentuk, masing-masing unsur itu mencari tempatnya sendiri secara alami.
Hal itu menyebabkan lahan kering terjadi ketika air menguap, dan api menemukan
tempatnya sendiri di angkasa.
Mahluk hidup menurut Anaximander,
muncul ketika matahari mengeringkan bahan lembab dari keadaan lembab. Manusia dan
binatang lainnya "awalnya adalah ikan”
. Menurutnya kehidupan dimulai dari kelembaban
(moisture) dan kemudian berubah secara pelan-pelan. Pandangan Anaximander tersebut
adalah salah satu teori yang paling tua dari asal-usul manusia di bumi.
b.
Pythagoras dan para pengikutnya.
Pythagoras (5827 - 5007
SM) adalah filsuf Yunani yang telah menyumbang sejumlah gagasan ilmiah. Pythagoras tinggal di
Croton, koloni Yunani di Italia selatan. Kelompok orang-orang yang
mengikuti ide-idenya disebut Pythagorian.
Pythagorean melakukan
beberapa pekerjaan yang sangat penting dalam matematika dan menyumbang pemikiran
ke teori tentang langit. Misalnya : bumi adalah bola yang bergulir di sekitar
beberapa titik tetap di langit (uang angkasa). Mereka juga mengatakan bahwa di
titik tetap itu ada pusat api yang
menyala (api), namun api pusat tersebut bukanlah matahari.
Sejumlah filsuf Yunani
dipengaruhi oleh Pythagoras, diantaranya adalah Empedocies (500 - 430 SM). Empedocies
mengatakan bahwa akar dari semua materi adalah empat unsur ; yaitu “tanah”, “air”,
“udara”, dan “api”, selanjutnya Empedocies menambahkan bahwa kombinasi unsur-unsur
itu dapat menjadi semua jenis materi yang ada.
c.
TEORI ATOMIC
Sebuah teori yang berbeda dengan
Empedocles dikemukakan oleh Leucippus, yang hidup sekitar 400 BC, dan Democritus (460-370 BC).
Orang-orang ini percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta terdiri dari atom (partikel
sangat kecil), yang tidak dapat dibagi
menjadi sesuatu yang lebih kecil. Ada begitu banyak atom di dunia, dan tidak
ada yang bisa menghitungnya. Atom bergerak di ruang kosong yang tidak memiliki
akhir. Mereka mengatakan bahwa atom sudah ada sejak dunia mulai dan tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan.
Sebagian besar pekerjaan Leucippus telah hilang dan hanya sedikit yang
diketahui tentang teorinya yang masih tertinggal. Sementara itu Democritus
berpendapat, bahwa atom itu berbeda satu sama lain dalam hal bentuk, ukuran,
ketertiban, dan posisi, tapi semua atom terbuat dari bahan yang sama. Democritus
berpendapat bahwa semua jenis materi
yang berbeda-beda itu adalah karena penggabungan (combination) dan pemisahan
atom-atom yang disebabkan oleh gerakan, posisi, ukuran, dan bentuk. Untuk kurun
waktu yang lama, sangat sedikit orang menerima teori Democritus tentang
struktur materi itu. Sedangkan teori Empedocles tentang empat unsur (element)
itu ternyata berumur panjang, dan dalam perjalanan sejarah umat manusia telah muncul
kembali berkali-kali.
d. PENGOBATAN
Kedokteran Yunani adalah
kombinasi pemikiran Mesir dan ide-ide Yunani. Dokter-dokter Yunani memiliki
tiga sumber utama pemikiran (schools of thought) tentang obat dan pengobatan,
yaitu :
- dewa obat Yunani ;
- obat-obatan kuil, yang dikelola oleh imam-imam kuil Aesculapius ;
- pengikut Pythagoras, dimana mereka lebih tertarik pada teori tentang penyakit daripada cara menyembuhkan penyakit.
Kiranya kelompok yang
paling penting dari dokter-dokter Yunani adalah mereka yang mengikuti ide-ide
Hyppocrates dari Cos (460 - 377 SM). Pengikut Hippocrates terutama menaruh
perhatian pada metode penyembuhan penyakit. Namun mereka juga mengembangkan
beberapa teori tentang penyakit, yang paling terkenal adalah teori humoral.
Teori humoral menyatakan
bahwa tubuh berisi empat cairan atau jus. kesehatan seseorang tergantung pada
keseimbangan cairan atau jus di tubuhnya. Ketika seseorang sedang sakit, jus dalam
keadaan tidak seimbang. Banyak resep (cara pengobatan) di teks Hippocratics
ditujukan membawa jus kembali seimbang. Untuk menjaga cairan atau jus dalam
keadaan seimbang, maka zat-zat tertentu dalam bentuk obat-obatan ditambahkan ke tubuh manusia (mis : melalui
makanan atau darah), atau dikeluarkan-dari tubuh (mis :i metode pendarahan
pasien).
e.
PLATO
Plato adalah seorang
filsuf Yunani yang tinggal di Athena. Dia dan Aristoteles adalah dua filsuf
Yunani terbesar. Mereka juga yang sangat penting bagi pengembangan ilmu di
Yunani selama berabad-abad setelahnya. Plato dan Aristoteles memiliki peran
yang luar biasa bagi perkembangan sains pada masa Yunani dan berabad-abad
setelah itu. Kedua filsuf Yunani itu menyusun filsafat dan sains sebagai suatu totalitas sistem
alami, termasuk etika, politik, dan teologi.
Bagi Plato alam semesta
secara fundamental adalah bersifat matematikal. Pengalaman (experience) dan
pengamatan (observation) sangat sedikit diperhitungkan dalam sistem pemikiran Plato.
Plato membentuk pemikirannya (idea) tentang alam dengan terlebih dahulu memimikirkan
(menganggap) bahwa fakta yang muncul adalah paling logis. Maka dengan penalaran
dari fakta tersebut, Plato menarik kesimpulan tentang suatu fenomena alam tanpa
observasi dan eksperimen. Misalnya : (1) Jika orang menganggap bola adalah bentuk yang sempurna, maka Plato
mengatakan bahwa alam semesta adalah berbentuk bola ; (2) jika gerakan
melingkar dianggapnya gerak yang paling
sempurna gerak, maka semua gerak alam di alam semesta adalah melingkar.
Plato juga percaya bahwa
semua benda yang terlihat di bumi selalu berada pada keadaan berubah, dan hanya
representasi belaka dari jenis utama, yang tidak berubah. Misalnya : Anda
melihat banyak jenis meja, Anda dapat mengidentifikasi-nya sebagai meja, karena
Anda memiliki gagasan (ide) tentang meja itu. Meja adalah representasi dari ide,
jenis ide-ide utama yang dibaca. Plato percaya bahwa hanya ide-ide atau bentuk
ide-ide tersebut, yang memenuhi syarat (benar) untuk dflakukan analisis secara rasional.
Meskipun pandangan Plato memiliki pengaruh besar terhadap para ilmuwan generasi
kemudian, namun sulit untuk menyebut kegiatan-kegiatan Plato itu sebagai sains.
f. ARISTOTLE
Plato mendirikan sekolah
di kota Athena. Salah satu muridnya adalah Aristoteles. Umum menganggap bahwa
orang yang paling penting dalam sejarah sains (ilmu pengetahuan) Yunani adalah
Aristoteles. Aristoteles kemudian mendirikan sekolah sendiri.
Pada awalnya Aristoteles mengikuti
ajaran Plato. Aristoteles, seperti gurunya Plato, ia berpikir bahwa benda-benda
langit bergerak dalam lingkaran sempurna, dan kemudian mengembangkan lebih
lanjut teori tersebut. Berbeda dengan Plato, Aristoteles menggantungkan diri
pada pengamatan dalam mencari penyebab fenomena alam.
Aristoteles menambahkan dalam
teori-teorinya, bahwa semua materi terbuat dari empat unsur tanah, air, api,
dan udara :
- Tanah dan air "bersifat berat" cenderung bergerak ke arah pusat alam semesta (dalam hal ini bumi) ;
- Udara dan api "bersifat ringan" cenderung meninggalkannya.(dalam hal ini bumi).
Dalam mempelajari makhluk
hidup, pandangan Aristoteles sangat dekat dengan sains modern. Sebagaimana
diketahui Aristoteles adalah seorang pengamat dan kolektor yang cermat. Aristoteles
mengamati pertumbuhan janin ayam di
dalam telur, dia juga melakukan hal yang serupa pada lebih dari 500 jenis hewan
; dan menggambarkannya.dengan cermat. Sampai abad ke-16 dan ke-17 beberapa ilmuwan
telah menyempurnakan pengamatannya itu terhadap hampir semua makhluk hidup.
Aristoteles menggunakan
sistem klasifikasi tumbuhan dan hewan yang didasarkan terutama pada cara
berkembang biak. Sytem Aristoteles itutelah digunakan selama lebih dari 2.000
tahun. Tapi penekanannya pada cara pengamatan mungkin kontribusi terbesar bagi
ilmu pengetahuan.
Aristoteles adalah tokoh
yang tegak menjulang tinggi dalam sejarah ilmu pengetahuan Yunani. Aristoteles adalah
orang Yunani terakhir yang menyusun sistem alam yang lengkap, dan
orang pertama yang mulai memberi
dasar baru bagi ilmu pengetahuan dengan menggunakan pengamatan dan pengalaman. Sumbangannya
yang besar dibidang filosofi telah membawa Aristoteles sebagai salah satu filsuf
terbesar.
3. ILMUWAN
dari ALEXANDRIA
Alexander Agung (pada masa mudanya adalah murid Aristoteles), ia telah
memperluas wilayah (expansion) Yunani. Pada akhir abad ke-4 SM di wilayah perluasan itu dibangunnya kota
Alexandria (kini Alexsandria adalah kota di Mesir yang
terletak di pantai Laut Tengah). Penguasa Alexandria setelah Alexander Agung,
menidirikan museum dan perpustakaan terbesar di dunia. Filsuf, ahli matematika,
ulama dan lain-lain, karenanya berbondong-bondong ke kota Alexandria. Pada masa itu Alexandria menjadi pusat
pembelajaran sains.
Sebagaimana diketahui di Alexandria
itu, Archimedes membuat sejumlah karya, di sebagian dari karyanya itu dapat dijumpai
suatu pembuktian dengan cara kombinasi deduksi dan pendekatan eksperimental.
Selain itu di Alexandria pula, Euclid
(330-260 SM) menulis karya besarnya “Elements of Geometry”. Dalam karyanya itu Euclid
telah menghimpun teori-teori geometri baru hasil karyanya dan teori-teori geometri
lama (yang telah ada), semuanya ditulis menjadi satu dalam sebuah karya
tunggal.
Para murid sekolah astronomi
Alexandria antara lain Aristarchus (320-230 SM), ia mengajukan suatu teori
tentang gerakan bumi. Aristarchus mengatakan bahwa bumi mengitari matahari
dalam orbit melingkar, sementara itu bumi juga berputar pada porosnya. Aristarchus
mengatakan bahwa bumi menyelesaikan
orbitnya dalam satu tahun, dan bumi membuat
satu putaran lengkap pada porosnya dalam satu hari. Teori ini, pada masa itu
tidak dapat diterima oleh umum, namun pada abad ke-16 seorang astronom Polandia (Copernicus)
telah mengajukan teori serupa.
Para astronom Aleksandria
berusaha melakukan pengukuran terhadap beberapa jarak yang penting a.l adalah sbb:
- Aristarchus melakukan upaya pertama untuk mengukur jarak relatif bulan dan matahari dari bumi ;
- .Eratosthenes (275-197 SM) mengemukakan ukuran bumi ;
- Hipparchus (190-120 SM) memperbaiki pengukuran yang dilakukan oleh Atistarchus dan juga membuat banyak obsevasi astronomi yang akurat lainnya.
Ilmuwan dari Aleksandria juga
telah maju dalam ilmu kedokteran. Mereka yang mempelajari anatomi telah menemukan
bahwa ada dua macam pembuluh darah-arteri dan vena. Setidaknya dua ilmuwan dari
Aleksandria telah membuat studi rinci dari sistem saraf.
Salah satu dokter Yunani
terbesar dari periode Alexandria adalah Galen dari Pergamon (129-199). Galen meng-organisasi-kan pengetahuan yang ada
tentang obat-obatan, selain Galen juga menambahkan banyak informasi dengan apa
yang diketahuinya tentang anatomi dan obat-obatan. Theori Galen tentang fungsi
bagian-bagian tubuh dan tentang obat diterima secara luas sampai dengan abad
ke-17. Seperti banyak ilmuwan Yunani
lainnya, Galen belajar menggunakan observasi dan eksperimen (dua pisahan
sains) untuk menciptakan
pengetahuan ilmiah baru.
Galen
memperluas wawasannya dengan melakukan penelitian pada hewan. Salah satu
metodenya adalah melakukan pembedahan pada seokar babi, memotong saraf laringealnya (saraf ini dikenal sebagai Saraf Galen) yang
dapat menghentikan erangan babi tersebut pada waktu disembelih. Galen juga
pernah mengikat ureter pada hewan yang masih hidup untuk menunjukkan bahwa urin berasal
dari ginjal, dan
merusak saraf untuk menunjukkan paralisis. Metode yang
ditunjukkan oleh Galen kepada publik seperti ini, telah digunakan sebagai cara
belajar bagi mahasiswa kedokteran dan tak jarang menimbulkan perdebatan.
4. TUJUAN
SAINS YUNANI.
Banyak orang – antara lain
para filsuf dan ilmuwan Yunani – bekerja dengan cara yang sangat mirip ilmuwan
(scientist) modern. Tujuan orang-orang
Yunani adalah memahami alam, namun tidak mengubah alam itu. Gagasan bahwa alam
dapat diubah tidak masuk ke pikiran mereka.
Sains Yunani pada masa itu
adalah sudah sangat tinggi, tetapi kemudian memudar dan berhenti berkembang ; sehingga
banyak negara menyusulnya.
Namun
demikian ; jika dipandang dari penjuru sains (ilmu pengetahuan), maka bangsa Yunani itu adalah bangsa terbesar pada masa-nya. Ilmu apa saja, kalau
kita gali asalnya, kita berjumpa dengan Aristoteles.
Karl Marx,
tak jemu-jemunya memberi pujian kepada para “singa-pikiran” Yunani itu :
- Galen menanam biji kedokteran ;
- Euclides mengumpulkan matematika ;
- Phytagoras pasti kita pelajari di sekolah ;
- Archimedes tak bisa dilupakan dalam ilmu alam ; dan
- Demokritus dan Heraklitos, bapak teori molekul dan atom, bapak dialektika.
Dalil Phytagoras |
Pikiran-pikiran Yunani (pikiran Galen, Euclides, Phytagoras dan seterusnya) menjadi semakin berarti seiring dunia yang bertambah tua (bersambung).
*
A human
being is a part of the whole called by us universe, a part limited in time and
space. He experiences himself, his thoughts and feeling as something separated
from the rest, a kind of optical delusion of his consciousness. This delusion
is a kind of prison for us, restricting us to our personal desires and to
affection for a few persons nearest to us. Our task must be to free ourselves
from this prison by widening our circle of compassion to embrace all living
creatures and the whole of nature in its beauty.” (Albert Einstein)
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar